Politisi PAN Guspardi Gaus: PDIP Cuma Tambahan untuk Mulyadi-Ali Mukhni

mulyadi
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus menolak ambang batas pencalonan presiden tetap 20 persen kursi di parlemen

HALOPADANG.ID– Dukungan PDI Perjuangan pada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni (MUALIM) di Pilkada Sumatera Barat hanya sebatas pelengkap. Tanpa kehadiran banteng moncong putih sekalipun, pasangan ini masih bisa maju sebagai pasangan calon.

Hal ini disampaikan oleh, Politisi PAN dari Sumatera Barat, Guspardi Gaus melalui keterangan persnya, Minggu (6/9).

Guspardi mengurai bahwa sarat pencalonan Mulyadi-Ali Mukhni di kontestasi Pilkada Sumbar sudah cukup bahkan berlebih sekalipun tanpa PDIP. Sebab dua partai besar di Sumbar sudah menyatakan dukungan kepada pasangan ini, yaitu Partai Amanat Nasional (10 kursi) dan Partai Demokrat ( 10 kursi).

“Suara kedua partai pendukung pasangan ini sudah jauh melebihi dari yang dibutuhkan yaitu hanya 13 kursi. Jadi dukungan dari PDIP hanya sebagai tambahan dukungan saja,” ujar Guspardi.

Menurut mantan Akdemisi UIN Imam Bonjol Padang itu, apakah pasangan MUALIM ingin tetap mengambil dukungan dari PDI Perjuangan atau tidak itu semuanya kembali kepada paslon.

“Mulyadi-Ali Mukhni tentu memiliki hitung-hitungan politis dan memahami kondisi di daerah itu sendiri mengenai bergabungnya PDI Perjuangan atau tidak dalam kontestasi Pilgub Sumbar, 9 Desember 2020 mendatang,” katanya.

Ia mengutarakan, pasangan ini adalah tokoh yang sarat Pengalaman. Mulyadi adalah anggota DPR RI tiga periode, sementara Ali Mukhni pernah menjabat sebagai wakil bupati, dan dua periode jadi Bupati di Padang Pariaman. “Berarti beliau sudah kenyang dengan asam garam masalah politik ini,” kata Anggota Komisi II DPR RI itu menegaskan.

Tanpa PDI Perjuangan pasangan, sambungnya, Mulyadi-Ali Mukhni MUALIM akan tetap bisa melenggang dan bersaing dalam Pilkada 2020. Sebab PAN dan Demokrat telah menyumbang 20 kursi untuk mengusung calon pasangan ini, sementara syarat pencalonan hanya 13 kursi.

“Beliau lah yang lebih tahu untung rugi terhadap tambahan dukungan dari parpol lain.Sebab tanpa ada PDIP pun kan dia bisa jalan, tentu secara politis para paslon itu sendiri yang bisa memahami dan melakukan pemetaan serta menentukan dan menetapkan semuanya,” tandas anggota Baleg DPR RI tersebut.(Q-06)