HALOPADANG.ID–Pemko Bukittinggi melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, dalam waktu dekat bakal menggelar pertemuan dengan para pedagang yang akan menempati pusat pertokohan Pasa Ateh Kota Bukittinggi.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Muhammad Idris mengatakan, sepekan setelah dilakukannnya peresmian dan penyerahan pengelolaan Pasa Ateh dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, maka dalam waktu dekat Pemko Bukittinggi akan akan menyiapkan proses penempatan pedagang.
Agar proses penempatan pedagang itu sesuai dengan ketentuan, maka akan diadakan pertemuan dengan seluruh pedagang yang akan menempati Pasa Ateh. Begitu juga untuk para PKL yang akan menempati lantai tiga Pasa Ateh. Pertemuan dengan pedagang ini akan dihadiri langsung oleh Walikota bersama unsur Forkopimda Bukittinggi.
Dalam pertemuan itu nantinya, akan disampaikan berbagai hal dan informasi kepada para pedagang, seperti penempatan pedagang sesuai penjenisan barang dagangan, lotting tempat, dan informasi harga sewa toko yang telah disampaikan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
“Intinya dalam pertemuan itu kita bermusyawarah dengan para pedagang yang akan menempati Pasa Ateh. Terkait besaran harga sewa toko yang akan dibebankan ke pedagang, akan ditentukan oleh KPKNL. Oleh karena itu pertemuan yang akan dilakukan ini sangat penting,” kata Muhammad Idris.
Menurut rencana ujar Idris, pertemuan akan dilakukan Minggu depan. Setelah pertemuan tersebut, nantinya akan dilakukan lotting penempatan pedagang. Untuk lotting ini akan diadakan perjenis barang dagangan. Kemudian dilanjutkan dengan penandatangan kontrak atau surat perjanjian, sekaligus penyerahan kunci toko kepada para pedagang untuk ditata.
Setelah pertemuan dengan para pedagang toko Pasa Ateh, baru dilanjutkan pertemuan dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan menempati Pasa Ateh. “Diharapkan pada Juli 2020 ini, Pasa Ateh telah buka dan telah beroperasional,” ungkap Muhammad Idris.
Ia menambahkan, Pasa Ateh diresmikan secara virtual oleh Presiden RI melalui Menteri PUPR yang diwakili Wakil Menteri PUPR, Jhon Wempi Wetipo pada , Kamis (18/6) kemarin. Luas bangunan Pasa Ateh 39.729 M2, yang terdiri 4 lantai, 1 basement dan 835 kios pedagang. Pasa Ateh dilengkapi dengan fasilitas tempat parker, toilet umum dan difabel, mushalla, ruangan ibu menyusui, area food court, area terbuka hijau, lift dan escalator serta sarana proteksi kebakaran.
“Dengan beroperasinya kembali Pasa Ateh, Pemko Bukittinggi berharap kepada pedagang dan pengunjung pasar nantinya untuk tetap menjalankan protokol kesehatan covid-19, agar pasar tidak menjadi episentrum penyebaran covid-19. Kalau sudah dibuka, kita akan perketat keamanan untuk upaya pencegahan penyebaran covid-19 di Pasa Ateh,” tukas Idris. (L-02)