HALOPADANG.ID–Puluhan muda mudi dan pasangan remaja yang diduga indehoi dan masih nekat masuk ke tempat pariwisata di Pantai Pariaman disemprot mobil damkar, Senin (25/5). Pasangan tersebut diketehui telah melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yakni tidak boleh berkumpul bahkan objek wisata pun sudah ditutup.
Penyemprotan menggunakan mobil damkar itu memakai alat spray air. Tak hanya mobil damkar petugas gabungan dari TNI, Polri dan intansi lainnya juga mengimbau remaja tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Wali Kota Pariaman Genius Umar lakukan monitoring langsung pembatasan dan penutupan lokasi wisata Pantai Di Kota Pariaman dari aktivitas kunjungan wisata.
Langkah ini diambil dalam rangka memutus mata rantai wabah Covid-19 di Kota Pariaman dalam masa libur lebaran yang berlangsung singkat.
Ia mengatakan, mengingat masa sekarang merupakan masa libur lebaran, tentu akan banyak para wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Kota Pariaman ataupun yang mampir ke lokasi wisata pantai sepanjang wilayah Kota Pariaman.
Maka dari itu,Pemko Pariaman melakukan pembatasan aktivitas dan penutupan lokasi wisata dari kunjungan para wisatawan luar daerah tersebut yang hendak berwisata Ke Kota Pariaman dalam memutus mata rantai perkembangan wabah covid-19. Kita sama-sama melihat, data pertambahan pasien positif covid-19 untuk beberapa wilayah kabupaten/kota yang ada di Sumbar terus meningkat. Walaupun Kota Pariaman zero kasus covid-19 sekarang ini dan dalam keadaan zona hijau penyebaran, namun kita selaku aparatur pemerintahan akan berupaya mempertahankan dan membentengi daerah Kota Pariaman sebagai zona hijau ini sampai keadaan kembali pulih dan membaik,” tutur Genius.
Ia menyampaikan, zona hijau bukan berarti dapat sebebas-bebasnya beraktivitas seperti normal, hal tersebut lantaran kabupaten/kota yang bersebelahan dengan Kota Pariaman pun terlihat merupakan zona merah dan terus bertambah setiap harinya.
“Semoga keadaan masa pandemi covid-19 ini cepat berakhir dan kembali dapat beraktivitas bagi semua lapisan masyarakat secara normal,”ucapnya.(R-01/rel)