HALOPADANG.ID – Jalan alternatif menghubungkan Kota Bukittinggi menuju Padang tepatnya di jalan Simaka, Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat tertimbun tanah longsor sepanjang 10 meter dan tinggi empat meter akibat curah hujan tinggi, Minggu (5/4) dini hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Minggu mengatakan akbat kejadian itu arus lalulintas terganggu dan dilakukan dengan sistem buka tutup.
“Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu karena arus lalu lintas sedang sepi,” katanya.
Dikutip Halopadang.id dari Antara, Ia mengatakan BPBD setempat telah mengerahkan anggota Satgas untuk membersihkan material yang menimbun badan jalan.
Pembersihan material itu juga melibatkan anggota Satpol PP Damkar, KSB, TNI, Polri dan lainnya.
“Kita mengusahakan material itu bisa dibersihkan dalam waktu dekat, sehingga arus lalu lintas menjadi normal,” katanya.
Ia mengatakan tanah longsor itu terjadi akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak Sabtu malam.
Daerah itu merupakan rawan tanah longsor apabila curah hujan tinggi melanda daerah itu.
Sebelumnya, pemetintah setempat telah menanam pohon bambu dan tanaman lainnya yang bisa meminimalkan tanah longsor.
“Penanaman pohon telah dilakukan beberapa tahun lalu di sepanjang tebing bukit itu,” katanya.
Jalan Simaka tersebut merupakan jalur alternatif dari Kota Bukittinggi menuju Kota Padang, apabila macet dan badan jalan di Padang Panjang dan daerah lain tertimbun tanah longsor. (*)