Semen Padang Normalisasi Intake Baringin, 120 Ha Sawah Bakal Dialiri Air

petani
Ilustrasi sawah

HALOPADANG.ID–PT Semen Padang lakukan normalisasi intake Baringin untuk mengairi 120 Ha lahan sawah dan kolam ikan yang berada di Baringin dan Tarantang. Intake Baringin telah jebol sejak lebih kurang lima tahun dan mengakibatkan petani tidak dapat lagi menggarap sawah dan lahan sawah menjadi lahan yang tidak produktif akibat aliran air yang terputus.

Bustami, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Kilangan saat mendampingi rombongan Semen Padang meninjau proses pengerjaan normalisasi Intake Baringin mengapresiasi langkah yang diambil PT Semen Padang.

Ia mengatakan dengan adanya normalisasi intake ini, tentunya membuktikan PT Semen Padang sebagai perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumbar dan memiliki komitmen untuk maju dan tumbuh bersama masyarakat dengan menjaga lingkungan.

“Normalisasi intake Baringin tentu disambut antusias masyarakat Lubuk Kilangan, sebab normalisasi intake yang berada di aliran Batang Arau itu, akan membuat lahan sawah yang terbengkalai selama ini akan dialiri air kembali. Tentu, normalisasi ini juga bermanfaat bagi petani dan pembudidaya ikan yang ada di Baringin dan Tarantang,” kata Bustami, Selasa, (30/6).

Bustami mewakili masyarakat Baringin, Tarantang, dan Lubuk Kilangan mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang memiliki kepedulian kepada lingkungan. Ia berharap agar perusahaan semen tertua di Sumatera itu dapat terus berkembang dan maju serta dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat Sumbar.

Ketua KAN Lubuk Kilangan Basri Datuak Rajo Usali yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengatakan normalisasi intake memanh sudah lama diimpikan oleh para petani di Baringin dan Tarantang. Sebab, sejak intake jebol akibat banjir bandang beberapa tahun lalu, para petani tidak dapat lagi menggarap sawah untuk ditanami padi.

“Sejak intake Baringin ini jebol, sudah ada sekitar lima tahun para petani tidak menggarap sawahnya, karena aliran air yang masuk ke sawah terputus. Bahkan, banyak sawah yang menjadi lahan tidur. Jadi dengan adanya normalisasi ini, tentu ke depan para petani akan kembali memanfaatkan sawahnya untuk ditanami padi,” kata Basri.

Sementara itu, Camat Lubuk Kilangan Yalmasril, juga mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Semen Padang untuk menormalisasi intake Baringin. Dirinya mengatakan normalisasi intake yang dilakukan akan sangat membantu beban Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam mengatasi kebutuhan air untuk pengairan sawah di Baringin dan Tarantang.

“Normalisasi intake Baringin ini sangat meringankan beban Pemko Padang, karena memang sebelumnya, Pemko Padang sudah berupaya menganggarkan dana untuk normalisasi intake Baringin, tapi sampai sekarang anggarannya belum tuntas-tuntas juga,” kata Yalmasril.

Kerusakan intake Baringin, kata Yalmasril diakibatkan banjir bandang yang terjadi beberapa tahun lalu dan membuat sawah dan kolam ikan milik warga mengering. Bahkan informasi dari Dinas Pertanian Kota Padang, jumlah lahan dan kolam ikan yang mengering mencapai lebih 120 ha.

“Jadi, apa yang dilakukan Semen Padang ini luar biasa sekali. Semen Padang sudah berbuat untuk masyarakat,” katanya menutup.

Kepala Unit CSR Semen Padang Muhamad Ikrar mengatakan normalisasi intake Baringin merupakan bagian dari Program Khusus Nagari yang diinisiasi bersanama KAN Lubuk Kilangan. Program khusus ini sudah direalisasikan untuk Nagari Lubuk Kilangan dalam beberapa bentuk kegiatan sejak 2019 lalu.

“Program khusus berupa normalisasi intake ini sudah dimulai sejak 2019, yaitu normalisasi sungai (pembersihan delta) secara swakelola dan penyusunan batu-batu di pinggir sawah. Kemudian untuk tahun ini, pembuatan bronjong sepanjang 175 meter dan pembuatan Intake saluran air ke Baringin dan Tarantang. Lama pengerjaannya 90 hari dengan total anggaran Rp1,5 miliar,” katanya.

Selain Program Khusus Nagari, Ikrar juga mengatakan, PT Semen Padang juga memiliki beberapa program unggulan dari CSR. “Antara lain Forum Nagari, Beasiswa Rutin untuk masyarakat ring satu dan Kota Padang, serta Beasiswa
Prestati bagi anak-anak asli Nagari Lubuk Kilangan yang diterima kuliah di lima Universitas ternama di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengatakan Program Khusus Nagari berupa normalisasi intake Baringin yang merupakan jantung perekonomian bagi masyarakat setempat dan bagi daerah-daerah lain yang akan dialiri air Batang Arau.

“Di tahun 2020 ini, ada empat Program Khusus Nagari yang direalisasikan. Intake Baringin adalah yang terbesar di tahun ini. Setelah intake, program khusus lainnya adalah air bersih, dan ini akan bergulir terus ke program lainnya,” kata Oktoweri.

Oktoweri juga menuturkan bahwa realisasi
Program Khusus Nagari dilatarbelakangi oleh kekayaan sumber daya alam di Lubuk Kilangan. Di samping adanya bahan baku pembuat semen seperti batu kapur, tanah liat dan silika, di Lubuk Kilangan juga dikaruniai sumber air yang berlimpah dan tanah yang subur.

“Sebagai wujud syukur kita, maka kita manfaatkan sumber daya yang ada. Seperti sumber air misalnya, kami manfaatkan untuk mengaliri sawah petani atau masyarakat lingkungan, karena sumber air tersebut juga mendorong perekonomian masyarakat untuk dapat tumbuh,” katanya lagi

PT Semen Padang ke depannya, tambah Oktoweri, akan terus berusaha meningkatkan ekonomi masyarakat lingkungan di sekitar perusahaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat dengan harapan masyarakat memiliki penghasilan dan nilai tambah yang tentunya dapat menopang ekonomi masyarakat. Terlebih, perkembangan PT Semen Padang tidak terlepas dari dukungan masyarakat.

“Pemberdayaan ekonomi masyarakat Lubuk Kilangan akan terus menjadi perhatian perusahaan, karena ini sebagai dedikasi perusahaan untuk Nagari Lubuk Kilangan yang telah mendukung operasional dan keberlanjutan perusahaan urang awak,” pungkasnya.(Q-07)