Ratusan Sopir Truk Tangki BBM di Padang Mogok Kerja

sopir
Sebanyak 563 sopir atau awak mobil tangki (AMT) di Teluk Kabung mogok kerja, Jumat (12/6). IST

HALOPADANG.ID–Sebanyak 563 sopir atau Awak Mobil Tangki (AMT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi mogok kerja. Tidak hanya itu, mereka juga menyampaikan aspirasinya terkait kondisi pekerjaannya, Jumat (12/6).

Akibatnya, penyaluran BBM terlambat sekitar 2,5 jam. Seharusnya AMT mulai beroperasi pukul 06.30 WIB. Namun, karena adanya penyampaian aspirasi tersebur, akhirnya baru jalan pukul 09.00 WIB ke 145 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I PT Pertamina (Persero) Roby Hervindo, menjelaskan, benar tertundanya operasional IT Teluk Kabung disebabkan sebagian AMT PT Elnusa Petrofin menyampaikan aspirasi.

Roby menjelaskan, AMT tersebut menyampaikan aspirasi mengenai sistem dan aturan kerja di IT Teluk Kabung. AMT juga menyampaikan aspirasi terkait sanksi bagi AMT yang berhenti di lokasi-lokasi yang ditengarai sebagai wilayah penyelewengan BBM.

“PT Elnusa Petrofin pagi tadi langsung melakukan mediasi dengan beberapa AMT. Dari hasil mediasi dicapai kesepakatan untuk menyelesaikan aspirasi AMT tanpa mengganggu operasional penyaluran BBM,” ujar Roby.

Mediasi bersama manajemen membuat operasi cepat kembali normal. Sehingga tidak terjadi aksi pemogokan.

Melalui mediasi, dapat dihindari terjadinya mogok kerja oleh AMT. Tercapai kesepakatan bahwa hal-hal yang menjadi aspirasi AMT akan ditindaklanjuti oleh manajemen.

“Operasional penyaluran BBM ke SPBU kembali berjalan normal sejak 09.30 WIB,” lanjutnya.

Dia menambahkan, pihaknya sudah mengantisipasi kondisi seperti tersebut. Pertamina menjalin kerja sama dengan TNI dan Polri dengan mempersiapkan personil TNI dan Polri sebagai awak mobil tangki pengganti sementara.

“Syukurlah dalam hal ini tidak perlu sampai menurunkan personil TNI dan Polri sebagai AMT cadangan. Kami menyampaikan apresiasi kepada AMT yang menyampaikan aspirasi tanpa menyebabkan terhentinya operasional,” tandas Roby. (Q-05)