HALOPADANG—Gedung kampus di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) yang berlokasi di Pasir Kandang No.4, Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang terbakar, pada Kamis (30/4).
Sekretaris Humas UMSB, Hendri Novigator mengatakan, api dan kepulan asap terlihat di lantai 2 pada gedung yang digunakan untuk perkuliahan pasca sarjana. Di lokasi itu 5 ruangan, labor mikro teaching, labor falak dan ruangan lainnya. Ditaksir kerugian lebih dari Rp500 juta.
“Ada tiga mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi. Alhamdulillah api sudah bisa dikuasai tim pemadam. Namun, hampir 100 persen gedung hangus terbakar dan tentunya tidak bisa lagi digunakan dalam waktu dekat ini, kerugian ditaksir Rp500 juta lebih,” ujar Hendri.
Ia menambahkan, api diperkirakan dari korsleting listrik yang berada di lantai 2, kemudian ditambah angin cukup kencang. Sehingga kobaran api cepat membesar bahkan hampir saja membakar asrama mahasiswa yang berada di sampingnya.
Dilansir dari laman resmi UMSB, kampus tersebut merupakan perubahan bentuk dari gabungan (merger) beberapa Sekolah Tinggi Muhammadiyah yang mulai berdiri di Sumatera Barat pada Tahun 1955.
Penggabungan Sekolah Tinggi Muhammadiyah di Sumatera Barat, di antaranya adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Padang Panjang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Teknik (STIT) Muhammadiyah Bukittinggi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muhammadiyah Payakumbuh, dan Akademi Manajemen (AMA) Muhammadiyah Padang.
Cikal bakal Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, resmi berdiri pada tanggal 18 November 1955, ditandai dengan diresmikannya Fakultas Falsafah dan Hukum di Padang Panjang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah AR. Sutan Mansur. Rektor pertama adalah Dr. H. Ali Akbar dan sebagai Dekan adalah Drs. Danuhusodo, kemudian dilanjutkan oleh Mr. Ezidin. Fakultas, ini sekaligus menandai berdirinya Universitas Muhammadiyah pertama di Indonesia.(R-01)
