Mahasiswa Terjebak karena PSBB, IKB Alumni UBH Bergerak Beri Bantuan

Halopadang.id – Ikatan keluarga besar alumni universitas Bung Hatta (UBH) melalui koperasi alumni universitas bung Hatta membagikan 150 paket sembako kepada mahasiswa yang masih berada di kota Padang karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kepada Halopadang.id, Hendra Perdana, SE selaku Menajer koperasi alumni UBH mengatakan donasi dari para alumni diharapkan dapat meringankan beban mahasiswa, sekaligus meningkatkan silaturahmi antar mahasiswa dan alumni. Apalagi saat ini telah mamasuki bulan suci ramadhan.

Lebih lanjut Hendra mengatakan pembagian Donasi dipercepat. Rencananya akan didistribusikan pada pertengahan Ramadan. Karena protokol pemerintah tentang penerapan PSBB sudah ditetapkan, maka bantuan didistribusikàn pada awal Ramadan. Bantuan berupa paket yang terdiri dari beras, telur, gula, teh, dan minyak goreng.

Seperti diketahui, sampai hari ini masih banyak mahasiswa UBH yang berada di kota Padang. Sebagian tidak bisa kembali ke kampung halaman karena beberapa daerah sudah terlebih dahulu melakukan pembatasan kendaraan masuk dan keluar.

Kebanyakan mahasiswa yang terjebak di Padang berasal dari Nias, Mentawai, Bengkulu, Riau, Medan, Jambi, dan Aceh.

Sebagian mahasiswa memutuskan tidak pulang kampung terkait sinyal telekomunikasi yang kurang memadai di daerah. Padahal perkuliahan UBH di masa pandemi ini dilakukan secara daring.

Penyaluran donasi dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai relawan dengan metode door to door dan jemput ke lokasi posko pada Jumat (24/42020), yang dilakukan atas kerjasama 7 fakultas yang ada di universitas Bung Hatta.

Sementara itu Ketua Umum DPP IKB Alumni Universitas Bung Hatta, Ike Agung yang berdomisili di Jakarta menyampaikan permohonan maaf tidak bisa menyertai tim Relawan Siaga COVID-19 membagikan paket bantuan karena terkendala jarak dan mengikuti program PSBB yang diterapkan pemerintah provinsi Sumbar.

“Walaupun jauh dari orang tua, Semoga dengan bantuan ini, mahasiswa tetap bersemangat menghadapi bulan suci ramadhan. Kita tahu kondisi pandemi ini belum tau kapan akan berakhir nya, namun kita tetap berdoa dan beribadah, jangan sampai semangat kita di kalahkan oleh pandemi ini” ungkap Ike.(002)