Sebelum Meninggal di Pantai Sekitar Pariaman, Pria Ini Terlihat Mondar-mandir

mayat
Petugas berpakaian khusus mengevakuasi mayat yang ditemukan di Pantai Cerim Kota Pariaman

Halopadang – Kapolsek Kota Pariaman, AKP Irwandi mengatakan pemuda MA (23) yang mayatnya ditemukan tergeletak di batu grip Pantai Cermin sempat terlihat mondar-mandir sekitar pukul 18.15 WIB.

“Sekitar pukul 17.00 WIB ada dua saksi yang sedang mandi di pantai melihat MA duduk sendirian di batu grip,” kata AKP Irwandi di Pariaman, Jumat.

Tidak berapa lama saksi melihat MA pergi menggunakan sepeda motornya dan sekitar 15 menit kemudian kembali lagi ke batu gripitu dengan membawa air mineral.

“Lalu MA terlihat seperti orang kebingungan dan mondar-mandir di atas batu griptersebut,” katanya.

Namun ketika saksi hendak pulang sekitar pukul 18.15 WIB, MA ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi tertelentang di sela-sela batu grip.

Saksi pun langsung memberitahukan hal tersebut kepada warga setempat dan hingga akhirnya menghubungi pihak kepolisian, BPBD Kota Pariaman, dan pihak rumah sakit setempat.

Sekitar pukul 19.30 WIB petugas medis datang dan melakukan sterilisasi sesuai protokol keselamatan COVID-19 dan membawa MA ke RSUD Pariaman.

Diketahui MA merupakan warga Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

“Keluarga MA sudah mengetahui bahwa jenazah tersebut adalah keluarganya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul mengatakan terjadi keterlambatan dalam mengevakuasi karena harus mempersiapkan petugas medis dilengkapi alat pelindung diri serta persiapan lainnya sesuai protokol keselamatan COVID-19.

“Dalam kondisi pandemi sekarang kita harus waspada,” ujarnya.

Ia menyampaikan MA dibawa ke RSUD Pariaman guna mengambil sampel untuk pengujian swab.

Sebelumnya warga Kota Pariaman digegerkan penemuan mayat laki-laki di Pantai Cermin sekitar pukul 18.30 WIB sehingga pemerintah setempat menerapkan protokol evakuasi jenazah COVID-19.

“Sekarang jenazahnya dibawa ke RSUD Pariaman dan nanti diambil sampel untuk dilakukan tes swab,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul.

Ia mengatakan meski pihaknya belum mengetahui penyebab yang bersangkutan meninggal, namun untuk antisipasi pihaknya menerapkan protokol evakuasi jenazah COVID-19. (*)

situs toto situs toto barbartoto barbartoto