Suami yang Jual Istri ke Tetangga di Tanah Datar Diamankan Polisi

Ilustrasi

HALOPADANG.ID — Drama seputar seorang suami yang menjual istrinya di Tanah Datar memasuki babak baru. Terbaru, HS (24) pria dari Koto Gadang, Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo yang tega menjual istrinya ke tetangga untuk membayar hutang, akhirnya masuk kandang situmbin di Polres Tanah Datar.

Kapolres setempat, AKBP Rokhmad Hari Purnomo melalui Kasat Reskrim AKP Purwanto menyebutkan, pihaknya mengamankan HBD ke Polres Tanah Datar setelah ia diserahkan ke Polsek Lintau Buo Utara oleh keluarga pada Jumat (24/7/2020) malam.

“Begitu diserahkan keluarga, anggota kami langsung menjemputnya ke Polsek,” kata Purwanto kepada media.

Pihaknya sendiri masih mengembangkan kasus ini, Hasil pemeriksaan sementara, antara HBD dan tetangganya yang penikmat diketahui tak ada hubungan sama sekali, hanya sebatas tetangga saja. Karenanya, hingga kini mereka baru menahan HBD yang suami dari korban.

Kronologi HS Jual Istri ke Tetangga

Diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula ketika HS (24) mempunyai utang ke tetangganya NR (40). Karena tidak mampu membayar, HS meminta sang istri untuk melayani pria yang meminjamkan uang. Secara terpaksa, sang istri yang berusia 22 tahun melayani nafsu bejat pria yang bukan suaminya.

Ternyata kini sang istri tengah hamil dan tidak tahu janin di perut wanita malang itu anak siapa.

Peristiwa ini tepatnya terjadi di Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Tokoh pemuda setempat, Hijrah Adi Sukrial membenarkan adanya kejadian itu.

“Dia dijual suaminya untuk membayar utang,” kata Hijrah

Diceritakannya, kejadian itu bermula ketika suami yang berinisial HS berutang kepada tetangganya berisinial NR (40).
Karena tak sanggup membayar, sang istri dipaksa oleh suami melayani NR agar utang lunas.

“Awalnya si istri melakukan karena takut pada suaminya karena suaminya sering main tangan,” ujar Hijrah.

Saat pertama kali melayani NR, suaminya yang memegang dan membukakan baju korban.

“Suaminya keenakan, setiap tidak ada uang, tawarkan istri pada tetangga,” ujar dia.

Kejadian ini pun terjadi berulang kali, hingga akhirnya terungkap ke publik. Akhirnya, korban, HS dan NR dikumpulkan di rumah wali jorong (dusun) setempat pada awal Juli 2020. Di hadapan wali jorong dan pemuda adat setempat, mereka mengakui telah melakukan perbuatan itu.

“Mereka mengakui kalau ini sudah berulang kali dilakukan,” ujarnya.

Kini, kata Hijrah, sang istri tengah hamil dua bulan. Tak dapat diketahui pasti janin dalam perut sang istri anak siapa.

“Diduga ini adalah anak NR karena pasangan ini tak punya anak setelah dua tahun menikah,” ujar dia.

Kini yang menjadi persoalan, kata Hijrah, sang istri dibawa kabur oleh suaminya.

“Dikhawatirkan, untuk biaya hidup, dia (korban) akan dijajakan,” ujarnya.

“Ayah korban sedih. Dia tak tahu anaknya dibawa ke mana,” sambung Hijrah.

Ayah korban sudah mendatangi kantor polisi setempat, untuk melaporkan kejadian ini.

“Dia melapor ke Polsek, disuruh melapor ke Polres yang jaraknya 40 km dari rumahnya,” ujar dia.