Dunia  

Corona Menggila di Dunia, Melbourne Kembali Lockdown

Ilustrasi Melbourne, Australia

HALOPADANG.ID — Setelah munculnya kasus Corona gelombang kedua, Melbourne kembali menerapkan lockdown. Diperkirakan, virus menyebar karena pelanggaran pada protokol kesehatan.

Dikutip dari Travel+Leisure, khawatir akan penyebaran virus Corona gelombang kedua, lebih dari 300.000 warga Melbourne kembali dalam pembatasan paling ketat tingkat ketiga. Mereka kembali terkunci di dalam rumah dan diperbolehkan keluar rumah untuk beberapa hal penting, diantaranya belanja makanan, memeriksa kesehatan, pekerjaan penting, pengasuhan dan olahraga.

“Jika kita semua tetap bersama selama empat minggu ke depan, kita bisa mendapatkan kembali kendali atas transmisi komunitas itu… di seluruh metropolitan Melbourne,” kata Perdana Menteri Negara Bagian Australia, Daniel Andrews dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.

Rencananya, lockdown kedua yang diberlakukan untuk warga Melbourne ini akan berakhir pada tanggal 29 Juli 2020. Departemen Kesehatan Victoria menetapkan 10 kawasan Melbourne yang dianggap sebagai ‘hotspot’ virus Corona.

Sebenarnya, beberapa bisnis seperti kafe dan restoran baru saja dibuka kembali untuk pengunjung. Namun sekarang harus kembali dibatasi untuk take away dan pemesanan. Selain memberlakukan pembatasan, otoritas kesehatan berharap bisa menguji setengah dari populasi yang terkena dampak COVID-19.

Pihak berwenang akan berpatroli di zona dan perbatasan mereka untuk memastikan bahwa warga mematuhi pembatasan yang kembali diberlakukan ini. Pembatasan ini pun kemungkinan nantinya akan diperluas ke area sekitar Melbourne.

Andrew mengatakan bahwa peningkatan wabah ini bisa ditelusuri pada pelanggaran pengendalian infeksi di dalam program karantina Victoria yang diberlakukan di hotel-hotel seluruh negara bagian.

“Tetap, entah bagaimana, terlalu banyak orang yang tidak menganggap ini serius,” kata Andrews.

Namun beberapa tempat lain di Australia justru memasuki fase ketiga pengangkatan lockdown. Aturan baru ini akan membuka bar dan klub untuk lebih dari 100 orang dengan catatan mereka menjaga jarak sosial. Nantinya ketika pembatasan benar-benar dicabut, mereka bisa menerapkan aturan karantina atau pembatasan perjalanan untuk orang-orang yang melintasi batas negara bagian Victoria. Kali ini, mereka sedang memastikan kemungkinan membuka travel bubble dengan daerah berisiko rendah seperti Selandia Baru.