Agrowisata Payo Budidaya Bunga Krisan untuk Ekonomi Warga

Agrowisata Payo Budidaya Bunga Krisan untuk Ekonomi Warga
Agrowisata Payo Budidaya Bunga Krisan untuk Ekonomi Warga

SOLOK, HALOPADANG—Dikenal sebagai kota kecil penghasil beras, Kota Solok kini mulai mencari alternatif dalam pengembangan pertanian, dan wisata. Salah satunya fokus mengembangkan agrowisata yang berada kawasan Payo, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Tanjung Harapan.

Agrowisata Payo sudah diluncurkan pada akhir 2018, dengan menyediakan fasilitas taman bunga krisan serta tanaman holtikultura. Kawasan tersebut kini terus dibenahi dengan sejumlah fasilitas penunjang.

Bahkan pada 2020 ini, Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pertanian mendapatka bantuan dari Kementerian Pertanian berupa green house beserta bunga krisan. “Yang itu masih taraf ujicoba (2018) melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), tapi kalau meman ada pesanan bisa juga dijual. Sifatnya kelompok yang mengelola kami memfasilitasi kami bimbing terus,” ujar Kabid Pangan Holtikultura dan Perkebunan Disperta Kota Solok, Yubidarlis, kepada Haluan, Jumat (28/2). Ia menjelaskan, setelah kedatangan Direktur Buah Holtikultura, Kementerian Pertanian pada 2019 ke Kota Solok, Kementerian Pertanian memutuskan memberikan bantuan pengembangan
agrowisata (bunga krisan).

“Kami mendapatkan bantuan bunga krisan sekitar 2000 meter, kalau untuk tanaman hias ini cukup besar. Jadi dibantu bibit, green housenya, sarana dan prasarana lainnya,” ucap Yubidarlis.
Ia menjelaskan, bantuan itu nantinya diserahkan kepada kelompok tani. Jadi petani yang menyediakan lahannya.

“Jadi mudah-mudahan dengan adanya ini (kebun bunga krisan) bisa menjadi mata pencaharian. Kini kan sudah mulai banyak orang kalau ada kenduri mereka memakai hiasan dengan bunga hidup. Mudah
mudahan, contohnya seperti papan ucapan selamat yang memakai bunga krisan dan lainnya,” kata Yubidarlis.

Direktur Buah Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman yang didampingi Kepala Balitbu Tropika Aripan Solok, Erlina Mansyah beberapa waktu lalu mengatakan, konsep agro wisata di Kota Solok mulai berkembang.

Konsep budidaya krisan yang Pak Wali Kota (Zul Elfian) rintis sangat menjanjikan dijadikan penggerak pertumbuhan ekonomi, apalagi dibarengi dengan mengembangkan budidaya yang lain. Telah banyak daerah yang berangkat dari bunga dan dikembangan dengan budidaya yang lain dan berhasil. Tentunya dikemas yang lebih terintegrasi dengan wisata dan sektor lainnya,” tuturnya.

Liferdi berharap nantinya bakal ada mengembangkan durian untuk Solok, sehingga ke depannya Solok menjadi Sentra Durian. Sementara Wali Kota Solok, Zul Elfian menyampaikan, Pemko Solok
berupaya terus untuk mengembangkan kawasan agrowisata, karena dinilai dapat membantu ekonomi masyarakat.

“Tentunya kami akan berupaya mengembangkan budidaya yang lain untuk makin menambah daya tarik untuk ke Kota Solok,”kata Zul Elfian. Bunga krisan (Cryshantemum) sendiri adalah bunga hias (potong) atau yang sering disebut bunga seruni. Bunga ini menjadi favorit bagi pecinta
bunga karena memiliki banyak warna, serta punya aroma khas yang lembut.

Sementara Kawasan Payo sendiri memiliki lokasi yang potensi untuk dapat dikembangkan sebagai Agro Wisata karena kondisi alam sesuai untuk perkebunan serta berbagai jenis tanaman Holtikultura, selain itu dengan lokasi yang berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut (Mdpl), Payo memiliki udara yang cukup sejuk dan didukung oleh pemandangan yang memanjakan mata pengunjung serta dapat dimanfaatkan untuk olah raga paralayang.(rvo)