Berdayakan Pendamping, Padang Panjang Genjot Upaya Pengendalian Stunting

HALOPADANG.ID – Upayakan penurunan stunting, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) memberdayakan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kepala DSPPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si, kepada Kominfo, Senin (11/7) mengatakan, secara keseluruhan TPK di Padang Panjang berjumlah 120 orang, dibagi menjadi 40 tim.
“TPK melakukan upaya penurunan stunting. Seperti mendampingi calon pengantin, ibu hamil, dan pascabersalin. Mereka melakukan edukasi, sharing informasi, lalu melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting,” katanya.
Sementara Kabid Pengendalian Penduduk dan KB, Netti Herawati, S.H menuturkan, TPK perlu didukung dan dikuatkan lantaran sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting. TPK ada di setiap kelurahan. Terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB.
“Misalkan, sebelum melangsungkan pernikahan, catin wajib memeriksakan dirinya ke puskesmas. Dari situ TPK mulai melaksanakan tugasnya mengedukasi. Begitupun kepada ibu hamil, bagaimana mengonsumsumsi makanan sehat. Serta pascasalin, menyarankan memakai alat kontrasepsi sampai anak berumur tiga tahun,” sebutnya.
Lebih lanjut, bagi pasangan yang memiliki banyak anak serta umur yang sudah tua, dianjurkan memakai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti Medis Operatis Pria (MOP) atau vasektomi dan Medis Operatif Wanita (MOW) atau tubektomi.
“Kita juga melakukan audit kasus stunting. Apakah karena gizinya, pola asuh, akses air bersih, dan lingkungan. Komunikasi, Edukasi, dan Informasi (KIE) perlu diperkuat,” ujarnya seraya menjelaskan terbentuknya TPK pada November 2021 lalu.
Meningkatkan SDM dari TPK, DSPPKBPPPA turut memberikan orientasi secara berkala beberapa waktu lalu. Segala informasi penanganan stunting diberikan. Di samping itu, mereka harus mendownload aplikasi Elsimil.
Aplikasi Elsimil merupakan program dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Aplikasi ini ialah aplikasi edukasi dengan sistem elektronik siap nikah dan siap hamil yang menjadi prioritas program BKKBN.
Terbentuknya TPK, jelas Netti, beriringan dengan terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sudah ada di setiap kelurahan pada Maret 2022. “Kalau di kelurahan diketuai oleh ketua TP-PKK kelurahan. Kalau di kecamatan oleh camat, kalau ditingkat kota oleh wakil wali kota. TPK ini nanti akan melaporkan ke TPPS-nya masing-masing,” jelasnya. (HP-002)

Baca Juga :  Solok Selatan Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Ginjal Sedunia Wilayah Sumbar