Petani di Talamau Kini Bercocok Tanam Dua Kali Dalam Setahun

petani
Ilustrasi sawah

HALOPADANG.ID–Di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman sudah menjadi tradisi jika petani bertanam hanya sekali dalam setahun. Namun, tahun ini petani memantapkan langkah untuk bertanam dua kali dalam setahun.

Seorang tokoh masyarakat, Tuanku Bosa Talu Fadlan Maalip mengatakan sudah bertahun-tahun masyarakat Talamau khususnya Nagari Talu bercocok tanam sekali dalam setahun. Paradigma tersebut susah untuk diubah oleh petani. Menurutnya banyak masyarakat yang beranggapan jika bertanam dua kali dalam setahun, yang satu kali tanam akan habis dimakan hama.

“Itu paradigma bertahun berkembang, sekarang ini kami ubah. Masyarakat juga sudah mulai setuju berkat kerjasama semua pihak untuk meyakinkan petani,”kata Fadlan Maalip.

Tokoh percepatan tanam dua kali setahun di Kecamatan Talamau tak terlepas dari Irvan Gusril SP. Mantan Kepala Jorong Kemakmuran yang berdomisili di Jorong Kemakmuran, Nagari Sinuruik itu merupakan lulusan Sarjana Pertanian.

“Dengan tekad bulat, sebagai keharusan penanam bibit pertama musim tanam II 2020, di Nagari Sinuruik. Sebelum selesai panen, saya telah menyemai benih di sawah. Umur padi hari ini umur 76 hari, berada pada fase pematangan buah. Semoga sukses agar lebih banyak yang mengikuti perubahan ini,”kata Irvan.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hotikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Sukarli, menyampaikan, pihaknya dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pertanian di Nagari Talu melalui Program IPDMIP dan Konstratani.

Pihaknya memaksimalkan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian untuk dapat memfasilitasi semua kegiatan petani dan bekerja sama dengan camat sebagai komandan Konstratani bisa menghimpun kekuatan memaksimalkan potensi lahan pertanian di Kecamatan Talamau.

“Sehingga nanti Talu sebagai lumbung pangan kabupaten dapat menghasilkan komoditi unggulan beras dan produk hasil pertanian lainnya dan juga dapat menjadi desa Agrowisata sehingga meningkatkan kesejahteraan petani,” tutur Sukarli.

Ia melanjutkan melalui Integrated Partisipatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat bekerja sama dengan dinas PU dalam membangun dan memperbaiki sarana irigasi supaya ketersediaan air untuk lahan 789 Ha dengan luas tanam saat ini 150 Ha dapat meningkat menjadi 350 Ha dimusim tanam berikutnya sehingga terwujud Nagari talu sebagai Lumpung Pangan Pasaman Barat.(S-01)