Halopadang.id – Ekonom dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menantang debat Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara. Bhima menyampaikan niatnya lewat surat terbuka.
Topik debat ingin mengetahui sejauh mana staf khusus milenial itu mengenai keterlibatan perusahaan yang dipimpinnya, Ruangguru, pada program kartu prakerja. Ruangguru sendiri merupakan salah satu perusahaan startup di bidang pendidikan dan teknologi terbesar di Indonesia.
“Karena adanya semacam keprihatinan melihat stafsus milenial ini memiliki konflik kepentingan,” kata Bhima kepada wartawan, Minggu 19 April 2020.
Bhima menyampaikan, bahwa tidak bisa ditampik aplikasi di bidang pendidikan itu mendapatkan proyek dari program kartu prakerja. Nilainya bukan main. Kata dia, dari Rp20 triliun pra kerja, Rp5 triliun untuk si penyedia jasa pelatihan online.
“Menurut saya ini kurang begitu sehat dalam iklim demokrasi seperti sekarang. Di mana harusnya milenial ini meninggalkan salah satu jabatan publik atau posisinya di bisnis sebelum menjabat stafsus milenial,” ujarnya.
Bhima yang juga sesama alumni penerima beasiswa LPDP itu menyayangkan identitas milenial pada Belva.
“Ini enggak bisa begini ya. Karena milenial itu dipandang sebagai generasi yang bersih, generasi tidak memiliki konflik kepentingan dan bisa meneruskan suara- suara anak muda, apalagi sebagai pembisiknya Pak Jokowi, ya,” kata dia.