Halopadang.id- Satu lagi hewan dipastikan Covid-19. Hewan tersebut adalah seekor harimau yang berada di kebun binatang New York.
Kasus hewan yang tertular virus corona jenis baru memang belum banyak dilaporkan. Selain harimau, sebelumnya ada seekor anjing di Hong Kong yang menjadi hewan pertama yang dilaporkan positif Covid-19. Setelah ada laporan kucing peliharaan yang positif pula.
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Kalimantan Barat drh Nur Hidayatullah mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir. Alasannya, sangat kecil kemungkinan Covid-19 dapat ditularkan melalui hewan peliharaan.
“Perlu diketahui, terdapat perbedaan antara jenis virus corona antara hewan dan manusia. Karena, untuk virus corona pada hewan saja gejalanya berbeda-beda, seperti virus corona pada anjing yang menyerang saluran pencernaan dan pada kucing yang meyebabkan feline intratonitis,” kata Nur di Pontianak, Selasa (7/4).
Dikutip dari Republika, Dia menjelaskan, virus corona pada manusia yang sebelumnya dikenal dengan beta coronavirus sejauh ini terbagi menjadi tiga, yaitu Merscovi, SARS-Cov 1, dan SARS-Cov 2. “Nah, SARS-Cov 2 inilah yang disebut Covid-19. Sementara, sekali lagi saya sampaikan, ada perbedaan jenis virus corona antara di hewan dengan manusia. Alfa coronavirus di hewan dan beta coronavirus di manusia,” tuturnya.
Pada intinya, menurut dia, sementara ini jenis virus corona yang menyerang hewan tidak bisa menyerang manusia, begitu pula sebaliknya. Meski demikian, sampai saat ini hal itu masih diperdalam oleh para ahli.
Nur mencontohkan kasus ditemukannya Covid-19 pada empat ekor anjing di Hong Kong belum lama ini. Menurut dia, hewan itu bisa jadi tertular dari manusia. Namun, sampai saat ini kebenarannya masih dalam tahap penelitian.
Namun, menurut dia, dari yang ia ketahui, tidak ada hubungannya. Pasalnya, anjing yang terserang Covid-19 di Hong Kong tidak memiliki tuan atau pemelihara yang juga positif Covid-19. Selain itu, anjing tersebut tidak menunjukkan gejala apa pun atau baik-baik saja.
“Makanya, saya rasa masyarakat tidak perlu risau dengan hewan peliharaannya. Yang pasti, kita rajin mencuci tangan. Kalaupun ada kasus hewan yang menularkan Covid-19 kepada manusia, mungkin saja justru manusia yang menularkan Covid-19 melalui bersin dan droplet-nya itu menempel di tubuh hewan peliharaan, kemudian hewan itu dipegang oleh manusia lain, itu mungkin bisa,” katanya.
Hal seperti itu disebut dengan media penularan. Sementara itu, penularan langsung dari manusia ke hewan atau sebaliknya dinyatakan belum ada. “Jadi, sekali lagi, masyarakat jaga kebersihan. Habis pegang hewan, cuci tangan dengan sabun dan kandang-kandangnya harus rajin dibersihkan,” kata Nur.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) kembali menegaskan, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan anjing dan kucing dapat menularkan Covid-19 ke manusia. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, juga menegaskan, belum ada bukti yang menunjukkan hewan yang positif Covid-19 bisa menularkan ke manusia. “WHO dan OIE menegaskan bahwa penularan Covid-19 terjadi dari manusia ke manusia, dan belum ada bukti yang menunjukkan hewan kesayangan dapat menyebarkan penyakit ini ke hewan lain maupun ke manusia” katanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Ketut, hewan positif Covid-19 adalah kasus langka. Kemungkinan penularannya dari manusia ke hewan peliharaan masih terus diselidiki. “Penyebab Covid-19 adalah virus baru. Para ilmuan berbagai disiplin ilmu masih terus mempelajari virus ini,” ucapnya.
Ketut pun berpesan agar pemilik anjing dan kucing tetap memelihara hewan kesayangannya secara bertanggung jawab dan tidak melakukan tindakan yang melanggar kesejahteraan hewan, seperti membuang atau menelantarkan hewan kesayangannya. “Masyarakat diharapkan terus menjaga kesehatan hewan miliknya, dengan memastikan penyediaan pakan dan minum yang cukup, termasuk memastikan kesehatannya dengan berkonsultasi kepada dokter hewan,” katanya menambahkan.
Ia juga berpesan agar masyarakat tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama berinteraksi dengan hewan kesayangan, misalnya mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun minimal 20 detik sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan kesayangan. Pemilik hewan peliharan juga perlu memastikan hewan, wadah pakan dan minuman, lantai, dan perlengkapan bermainnya selalu dalam kondisi bersih.
“Namun, sebagai bentuk kehati-hatian, diimbau bagi penderita atau suspek Covid-19 untuk membatasi kontak dengan hewan,” kata Ketut. Ia juga menyarankan masyarakat yang dalam kondisi sakit untuk meminta anggota keluarga yang lain memberi pakan dan menemani hewan kesayangan bermain. Namun, apabila terpaksa harus merawat hewan, orang yang dalam kondisi sakit perlu menggunakan masker serta memastikan tidak memberi makanan sisa, mencium, dan memeluk hewan kesayangannya tersebut.(002)