HALOPADANG.ID — Pemerintah saat ini sedang mengupayakan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Sinovac yang didatangkan dari China. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan vaksin akan diproduksi secara besar-besaran, terutama di delapan provinsi utama.
Yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Papua.
“Kita akan memproduksi secara besar-besaran dan nanti vaksin ini kita akan distribusikan ke seluruh provinsi. Termasuk prioritas 8 provinsi yang utama,” kata Pramono di Pressroom Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (21/7).
Pramono mengharapkan vaksin tersebut akan rampung pada Desember atau awal tahun 2012. Yang nantinya akan dilakukan tahap lanjutan.
“Vaksin mudah-mudahan dalam bulan Desember atau Januari kita sudah bisa bekerja sama dengan Sinovac,” jelas Pramono.
Sebelumnya diketahui Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan. Sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021.
“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal pertama 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” katanya di Jakarta, Selasa (21/7).
Dia menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin/metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.
Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Covid-19. Sebagai tahap awal Uji Klinis tahap 3, vaksin dari Sinovac, China, sudah tiba di Bio Farma pada tanggal 19 Juli 2020, sebanyak 2.400 vaksin.
Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang.