Kementan Pastikan Antivirus Corona Akan Diproduksi Pihak Swasta Berkompeten

Produk Eucaliptus Kementan

HALOPADANG.ID — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry membantah bahwa produk antivirus corona berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) akan diproduksi masal oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Sebab obat penangkal virus corona ini akan diproduksi masal melalui pihak swasta.

“Terdapat beberapa hal yang harus kami luruskan dengan pemberitaan ini. Pertama Kementan adalah Lembaga pemerintahan, bukan perusahaan sehingga tidak mungkin memproduksi suatu produk,” tegasnya dalam video conference via YouTube Kementan, Senin (6/7).

Fadjry menjelaskan, Balitbangtan sebagai salah satu unit eselon 1 di bawah Kementan memiliki mandat melakukan penelitian dan pengembangan. Termasuk meneliti potensi eucalyptus yang merupakan salah satu jenis tanaman atsiri.

Sehingga dalam proses produksinya, Balitbangtan sudah menunjuk PT Eagle Indo Pharma atau Cap Lang untuk membantu memasarkannya temuan anyar tersebut. Lantaran perusahaan swasta tersebut dinilai berpengalaman memasarkan produk kesehatan seperti minyak kayu putih.

Bahkan, Balitbangtan tengah melakukan pendekatan untuk kerjasama dengan sejumlah mitra asing. Yakni perusahaan pharmaceuticals dari Jepang dan Aptar Pharma dari Rusia.

Kedua perusahaan tersebut juga sudah memiliki cakupan pemasaran di berbagai negara mulai dari Asia Tenggara, China, Jepang, US, Rusia hingga Eropa. Sehingga dapat mempercepat produksi massal produk antivirus itu dalam memenuhi permintaan masyarakat luas.

Oleh karenanya, dia berharap polemik terkait Kementan yang akan memproduksi obat antivirus corona dapat segera diakhiri. Maka, peluang bangsa bisa lebih cepat menemukan obat atau teknologi penanganan bagi Covid-19.

“Butuh tekat dan semangat untuk saling bersinergi demi kemajuan bangsa ini. Bukan saling mencela atau melemahkan,” tukasnya.