Diliburkan untuk Cegah Corona, Pelajar di Kota Solok Ini Justru Main di Warnet

main warnet
Kepala Dinas Damkar dan Satpol-PP Kota Solok, Ori Affilo memberikan pengarahan pada siswa yang terjaring razia.

SOLOK, HALOPADANG–Sebanyak 42 pelajar Sekolah Dasar (SD) dan SMP terjaring razia petugas Satpol PP Kota Solok, Senin (23/3). Para pelajar ini diamankan saat tengah asik main game online di sejumlah warnet yang ada di kota Solok.

Para pelajar yang berhasil diamankan petugas langsung digiring menuju mobil patroli dan diangkut ke Mako Pol-PP kota Solok. Sesampai di sana, pelajar dikumpulkan dan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya.

Menurut Kepala Dinas Satpol PP Kota Solok, Ori Affilo, operasi pelajar di sejumlah warung internet dilakukan untuk menindaklanjuti Instruksi Wali Kota Solok nomor 420/239/DDIK-sekr/2020, Tentang Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Kota Solok.

Dalam surat tersebut, Pemerintah kota Solok memutuskan untuk memindahkan aktivitas belajar siswa ke rumah masing-masing, langkah meliburkan sekolah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Dalam masa pemindahan belajar ke rumah selama dua pekan tersebut, siswa diperintahkan untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolah di lingkungan rumah, serta menghindari aktivitas di tempat keramaian.

“Anak-anak atau pelajar dilarang untuk berkegiatan atau mengunjungi fasilitas umum atau tempat keramaian, bagi yang kedapatan membandel, tentunya akan kita amankan untuk diberikan pembinaan,” sebut Ori Affilo.

Diterangkannya, terhadap pelajar yang terjaring, akan dilakukan pendataan dan pemanggilan terhadap orang tua masing-masing. Bagi siswa yang kembali kedapatan keluyuran ditempat keramaian akan ditindak.

“Jika nanti kalian kedapatan lagi main di keramaian, maka akan ditahan dan diproses lebih lanjut, ikuti arahan yang telah diberikan oleh pemerintah kota Solok dalam pencegahan penyebaran Virus Corona,” pesannya pada siswa yang terjaring.

Ditegaskannya, sesuai arahan Wali Kota Solok, seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait harus bersatu padu melakukan upaya preventif dalam menekan potensi penyebaran virus yang tergolong berbahaya tersebut.

“Covid 19 bukanlah virus, sudah banyak korban jiwa dan dampaknya sangat besar terhadap berbagai sektor, untuk itu perlu bersama-sama kita dukung upaya pencegahan termasuk kalangan pelajar, kalau memang tidak penting usahakan jangan keluar rumah sampai kondisi normal kembali,” tutupnya.(hp/rsa)