Halopadang – Spanyol berencana menggunakan robot untuk mendeteksi virus corona yang menyebabkan Covid-19. Robot dengan bantuan kecerdasan buatan itu diklaim mampu melakukan pengujian terhadap 80 ribu orang dalam satu hari.
Penggunaan robot itu sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Spanyol. Jumlah kasus positif Covid-19 di negara itu diketahui mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah Spanyol sejauh ini hanya mampu melakukan uji Covid-19 sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu dalam sehari.
Kepala Madrid’s Health Institute Carlos III, Raquel Yotti mengatakan pemerintah Spanyol berencana membeli empat unit robot uji Covid-19 tersebut. Nantinya, robot itu akan ditempatkan di beberapa wilayah di Spanyol. Namun tidak disebutkan bagaimana metode tes corona oleh robot yang dimaksud.
“Sebuah rencana untuk mengotomatisasi tes melalui robot telah dirancang. Spanyol telah berkomitmen untuk membeli empat robot yang akan memungkinkan untuk melakukan 80.000 tes per hari,” ujar Yetti mengutip Daily Star, Senin (22/3).
Yetti mengatakan jumlah kasus yang yang terjadi saat ini belum mencapai puncak. Sehingga, pemerintah perlu melakukan antisipasi sebelum hal itu terjadi.
Pandemi Covid-19 telah membuat otoritas kesehatan Spanyol kewalahan. Bahkan, pemerintah daerah Madrid, yang merupakan pusat penyebaran di Spanyol mengumumkan bahwa akan menggunakan hotel sebagai rumah sakit darurat.
Pihak berwenang juga akan memperkenalkan sejumlah langkah lain di seluruh negeri untuk mengurangi dampak keuangan dari pandemi Covid-19.
Belum diketahui kapan robot akan dikerahkan atau bagaimana tepatnya mereka akan beroperasi.
Spanyol ini merupakan negara Eropa kedua yang paling banyak memiliki kasus Covid-19 dengan jumlah kasus mencapai 28.768 kasus dan kematian mencapai 1.772 orang. Sedangkan Italia sebanyak 59.138 kasus dengan kematian mencapai 5.476 orang.
Sementara itu Indonesia menggunakan rapid test kepada orang untuk mendeteksi corona. Juru bicara khusus penanganan virus corona Achmad Yurianto mengklaim rapid test di Indonesia hanya membutuhkan waktu dua menit untuk mengetahui hasilnya.(HP-002/cnn)