Selama Pandemi, Angka Kehamilan di Pariaman Naik Delapan Persen

kehamilan
Ilustrasi wanita hamil

HALOPADANG.ID–Selama pandemi Covid-19 angka kehamilan meningkat secara nasional 17 persen, untuk Kota Pariaman peningkatan sampai delapan parsen. Untuk mengatasi itu dipersiapkan langkah agar tidak terjadi peningkatan signifikan hingga akhir tahun.

Langka yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan satu juta akseptor di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Pariaman sendiri.

“Untuk mengatasi peningkatan angka kehamilan tersebut pemerintah membuat program pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak secara nasional, dan untuk Kota Pariaman ditargetkan 178 akseptor,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar pada sambutan Pelayanan KB serentak (sejuta akseptor) dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional di Pariaman, Senin (29/6).

Genius menyampaikan, Jika terjadi peningkatan kehamilan maka akan berdampak pada ekonomi keluarga serta kondisi anak yang dilahirkan menjadi stunting.

“Stunting ini terjadi karena selama mengandung sang ibu kurang mendapatkan gizi akibat permasalahan ekonomi,” katanya.

Ia mengatakan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya juga telah mempersiapkan langkah dengan mendampingi ibu hamil melalui bidan desa, pemberian makanan tambahan, serta pendampingan pasca-melahirkan.

“Kami telah siapkan tenaga pendampingan terhadap ibu hamil di Pariaman, agar asupan gizinya memadai,” ujarnya.

Pihaknya menyampaikan angka kehamilan di Kota Pariaman setiap tahunnya antara 1.590 sampai 1.660 yang hingga bulan ini seharusnya realisasinya 50 persen dari angka tersebut, namun hingga sekarang telah mencapai 58 persen.

Jika tidak dikendalikan maka akhir 2020 angka kehamilan di Kota Pariaman lebih dari 1.660 sehingga diharapkan dengan adanya pelayanan KB serentak maka dapat menutupi peningkatan kehamilan yang terjadi sekarang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Pariaman Nazifah mengatakan untuk pelayanan KB tersebut pihaknya menggunakan empat Puskesmas yang ada di daerah itu.

“Kami lakukan pelayanan ini pada empat Puskesmas di Pariaman, dan dilakukan hari ini dari pagi hingga 15.00 WIB,” katanya.

Untuk secara nasional kegiatan ini akan memecahkan rekor Muri dengan satu juta akseptor KB secara nasional.

Ia menyampaikan kegiatan tersebut tidak saja untuk menekan angka kehamilan di Pariaman, namun juga sebagai rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional.

“Ini perlu dilakukan untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya keluarga,” ujarnya.(W-01).