HALOPADANG.ID–Dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, Perwakilan Bkkbn Provinsi Sumbar mengadakan kegiatan pelayanan KB keliling serentak se-Sumbar.
Kepala perwakilan Bkkbn Provinsi Sumbar, Etna Estelita mengatakan pada pelayanan KB keliling serentak se-Sumbar tersebut terjaring 4.197 peserta KB baru.
“Hasil capaian pelayanan KB keliling serentak di Kab/Kota per Juni 2020 yaitu PB-baru terhitung sebanyak 4.197 dan PA-ulang sebanyak 9.161,” ungkap Etna saat ditemui di ruangannya, Senin (22/6).
Sebelumnya, Etna menjelaskan selama pandemi covid-19, pelayanan KB Statis di fasilitas kesehatan (faskes) terus dilakukan dengan mengedepankan standart operating procedure (SOP) di tengah wabah virus corona.
Di masa pandemi, ia menekankan bahwa pelaksanaan KB Bakti Sosial dalam rangka sosialisasi KB tidak dilaksanakan karena terbatas aturan laranganan berkerumun untuk mengantisipasi perluasan wabah virus.
Berlakunya pembatasan jarak fisik di tengah pandemi Covid-19, sambung Etna, membuat pelaksanaan KB Bakti Sosial memang tidak dapat diterapkan. Sehingga, fokus pelayanan BkkbN hari ini adalah pada KB Statis yang berupsat di setiap Faskes yang ada di Sumbar.
“Tentunya pelayanan KB statis ini mengedepankan SOP untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama, pada saat pelayanan bidan dan dokter memakai alat pelindung diri (APD). Kedua, Pelayanan Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP) ditunda sementara waktu, dan dialihkan ke metode kontrasepsi lain,” katanya lagi.
Selanjutnya kata Etna, SOP ketiga adalah setiap pelayanan selalu menerapkan physical distancing atau pembatasan jarak fisik, termasuk saat menyerahkan pil atau kondom kepada pasien. Keempat, saat melakukan kunjungan, pasien juga harus menggunakan masker. Kelima, pasien diminta membuat janji terlebih dulu sebelum mendatangi tempat praktek bidan atau dokter.
“SOP keenam atau yang terakhir, yaitu saat melakukan tindakan penyuntikan KB, pasien kami minta tengkurap dan menghadap ke arah berlawanan dengan posisi dokter atau bidan yang memberikan layanan,” ucapnya.
Selain itu kata Etna, agar tidak terjadi “kebobolan” maka peserta KB diminta untuk tetap mengutamakan diri agar di rumah saja. Selain itu BkkbN Sumbar akan terus mengoptimalkan peran Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) serta kader untuk mencegah terputusnya pemakaian alat kontrasepsi.
“Di sini, PKB dan atau PLKB bekerja sama dengan Kader Institusi Masyarakat Pedesaan untuk melakukan analisis dari (R/1/PUS), untuk mengetahui jumlah dan persebaran Pasangan Usia Subu (PUS) yang memerlukan pelayanan suntik KB, Pil KB, intraurine device (IUD), dan Implan,” ucapnya lagi.
PKB/PLKB sendiri, sambung Etna, dapat mendistribusikan alat kontrasepsi ulangan berupa pil dan kondom di bawah supervisi puskesmas, dokter, atau bidan setempat. PKB/PLKB juga melakukan koordinasi dengan faskes terdekat serta Praktik Mandiri Bidan (PMB) dalam rangka persiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan KB, pembinaan kesertaan ber-KB, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), konseling, penggunaan media daring, media sosial, atau kunjungan langsung.
“Selain itu kami di Perwakilan BkkbN Provinsi Sumatera Barat juga membentuk Tim Gugus Kerja Pencegahan Covid-19. BkkbN berkoordinasi dengan para Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) KB di kabupaten dan kota di Sumbar dalam rangka meningkatkan pelayanan KB di masa pandemi Covid 19 melalui rapat jarak jauh online,” imbuh Etna.
BkkbN, kata dia juga membuat surat kepada Pemerintah di kota dan kabupaten berisi ketentuan dalam pelaksanaan pelayanan KB di masa pandemi Covid-19 dan gerakan bersama melawan Covid-19 melalui mobil unit penerangan (Mupen) KB.
“BkkbN tetap melakukan KIE terkait pentingnya penggunaan alat kontrasepsi di masa pandemi Covid-19, dalam rangka gerakan mencegah putusnya program KB, dengan fasilitas mupen provinsi dan kabupaten kota, serta memasang imbauan di media cetak, media luar ruangan, menyediakan ruang konsultasi bagi masyarakat melalui dialog di Radio Genre BkkbN pada frekuaensi 107.9 FM, serta fasilitas lainnya,” ucapnya lagi.
Selain itu BkkbN Sumbar juga memperbanyak media KIE terkait pentingnya pelayanan KB di masa pandemi Covid-19, seperti dengan membuat opera tentang pelayanan KB di masa pandemi, dan membuat flyer tentang KB untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat oleh mitra dan PKB.
“Pembinaan juga terus dilakukan kepada kepada PLKB/PKB melalui rapat jarak jauh online dalam rangka peningkatan gerakan mencegah putus KB. Serta yang terakhir, BkkbN memastikan ketersediaan dan distribusi alat kontrasepsi (alkon) di Faskes KB Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat,” sebut Etna menutup. (Q-04)