Mengenal Kucing Emas, Satwa Langka yang Terperangkap di Kamang Magek Agam

Kucing Emas, satwa terancam punah ini terjerat perangkap warga di Kamang Magek, Agam (Foto istimewa)

HALOPADANG.ID — Terperangkapnya kucing emas di Nagari Kamang Magek Kabupaten Agam pada Selasa (16/6/2020) barangkali menambah perbendaharaan pengetahuan kita seputar jenis kucing yang ada di dunia ini. Lantas, sebenarnya apa itu kucing emas?

Kalau dibandingkan dengan kucing kampung, kucing ini berukuran lebih besar dan suaranya pun berbeda. Tak heran, sebagian orang menganggap kucing emas ini adalah anak harimau.

Sunarto, ahli ekologi satwa liar dari World Wildlife Fund (WWF), pernah menjelaskan pada Kompas seputar klasifikasi biologis kucing ini. Menurut dia, spesies kucing emas bernama ilmiah Catopuma temminckii. Spesies ini masih satu famili dengan harimau, yaitu Felidae.

Kucing Emas merupakan salah satu kucing hutan. Sunarto menyebut ada 9 jenis kucing hutan, antara lain harimau, macan tutul, macan dahan, dan kucing emas.

 

 

Untuk kucing emas, ukurannya sedikit lebih kecil dibanding macan dahan dan lebih besar dibanding kucing kampung. Perkiraan kasar ukurannya 60-80 sentimeter.

Kucing emas merupakan hewan liar yang bisa berburu. Jika keberadaannya terusik atau terganggu, sangat mungkin kucing dapat menyerang. Lembaga internasional untuk konservaasi alam (IUCN) yang fokus menangani hewan-hewan terancam punah menyatakan bahwa kucing emas statusnya Near Threatened atau rentan punah. Sunarto menjelaskan, meski secara global statusnya rentan punah tapi belum tentu status yang sama juga dinyatakan di Indonesia.

Dalam beberapa kasus, ada hewan yang berstatus aman secara global tapi di Indonesia statusnya sudah terancam punah. Hingga kini data untuk kucing emas di Indonesia kami belumlah lengkap. Spesies yang habitatnya ada di hutan dan dataran tinggi ini tetap terancam.

Salah satu buktinya saja, kita akrab dengan pemberitaan harimau tapi asing dengan kucing emas. Ada beberapa hal yang mengancam populasi kucing emas ini, yakni keberadaan hutan dan perburuan. Menurut Sunarto, kucing emas berbeda dengan kucing batu yang bisa hidup di perkebunan kelapa sawit, artinya kucing batu bisa beradaptasi dengan perubahan fungsi hutan. Sedangkan untuk kucing emas, hingga saat ini belum diketahui apakah juga bisa menyesuaikan hidup di perkebunan(002)