HALOPADANG.ID–Demi memutus rantai Covid-19 di Kota Padang, sejumlah sopir angkutan kota (angkot) jalani tes swab. Terdapat 57 orang sopir angkot yang mau melakukan tes swab, dan ada yang menolak.
Kepala Dinas Perhubungan Dian Fakri, Senin (15/6) menyebutkan bahwa, untuk mengumpulkan dan membujuk sopir angkot tidaklah mudah. Setiap sopir angkot yang melewati pasar raya harus dipaksa untuk di tes, bahkan ada yang tidak mau.
“Sungguh susah membujuk, bahkan sudah kami paksa supaya sopir angkot kawasan pasar raya mau di tes. Mereka mengatakan takut jika hidungnya berdarah dan alasan lainnya yang menurutnya betul,” terang Dian.
Dian menyebutkan, tidak semua sopir angkot yang bisa ikut tes swab karena biaya yang cukup mahal. Sementara ini, yang sudah di tes sedang menunggu hasil empat sampai lima hari ke depan.
“Jika semuanya hasil tes swab negatif maka bisa jadi tidak dilanjutkan. Namun, jika ada yang positif maka berkemungkinan semua sopir angkot, keluarga atau yang kontak dengan terpapar akan di swab,” katanya.
Selain sopir angkot, Dian juga menyebutkan bendi bisa saja di tes. Namun kewenangannya di Dinas Perdagangan. Termasuk juga ojek online juga tidak difasilitasi mengingat biaya yang cukup mahal.
“Sementara ini ojol dan bendi belum ada yang dites. Sejauh ini kami masih menerapkan protokol kesehatan terhadap sopir angkot, ojol dan bendi tersebut. Seperti memakai masker, jaga jarak, cek suhu dan rajin mencuci tangan,” tandas Dian. (Q-05)