HALOPADANG.ID-—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dan Universitas Andalas (Unand) membuka peluang bagi masyarakat umum untuk melakukan tes PCR mandiri. Mereka melakukan itu untuk orang yang ingin pergi ke Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday, mengatakan bahwa Gubernur Sumbar telah mengizinkan Unand untuk melakukan tes PCR mandiri. Karena itu, Rektor Unand menetapkan tarif untuk tes PCR mandiri.
“Unand memisahkan reagen dan alat pelindung diri (APD) bantuan dari Pemprov Sumbar. Untuk tes PCR mandiri, mereka menyiapkan reagen dan APD sendiri. Karena itu, tiap rumah sakit yang mengirimkan sampel tes PCR mandiri ke Unand, termasuk rumah sakit pemerintah, harus membayar,” ujarnya, Rabu (4/6).
Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Andani Eka Putra, menjelaskan bahwa Gubernur Sumbar dan Rektor Unand mengambil kebijakan itu untuk orang yang ingin pergi ke Jakarta. Seperti diketahui, syarat masuk Jakarta harus pakai surat bebas Covid-19.
“Tes PCR mandiri itu bukan untuk pasien. Tes PCR untuk pasien tetap gratis karena dibiayai Pemprov Sumbar. Meskipun menerima sampel tes PCR mandiri, kami memprioritaskan tes PCR gratis untuk pasien dalam pengawasan dan pasien positif follow up, untuk mengetahui masih positif atau sudah sembuh,” tuturnya.
Untuk mengikuti tes PCR mandiri, kata Andani, orang dapat pergi ke rumah sakit yang membuka kesempatan untuk pengambilan sampel swab tes PCR mandiri.
Pihaknya mempersilakan rumah sakit mana saja mengirimkan sampel tes PCR mandiri ke Unand. Mengenai biaya yang dipungut oleh tiap rumah sakit terhadap orang yang mengikuti tes PCR mandiri, pihaknya tidak menetapkan biaya tersebut alias bergantung kebijakan rumah sakit. Sebagai contoh, Rumah Sakit Unand memungut biaya Rp1.750.000 per sampel. Sementara itu, Semen Padang Hospital, seperti yang dikatakan Farhaan Abdullah, Direktur Umum rumah sakit itu, mengenakan biaya Rp2,5 juta per sampel.
Andani menambahkan bahwa sejak membuka tes PCR mandiri dalam minggu yang lalu, tak banyak sampel tes PCR mandiri yang masuk, yakni sekitar 20 sampel sehari. (hp/adib)