Pasien Corona di Kota Solok Sembuh, Disambut Gema Takbir

solok
Dayat (25) pasien positif corona yang sembuh dari Kota Solok mengguting pita yang disiapkan oleh warga di Perumahan Permata Indah, Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Kamis (4/6). Dayat disambut meriah oleh warga sebagai bentuk kebersamaan dan kekeluargaan.

Sore itu, tak seperti biasanya. Di persimpangan jalan Perumahan Permata Indah Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok, sekelompok orang terlihat sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk menyambut kedatangan warga “istimewa”.

Tak terkecuali Rahman Hidayu yang menjabat sebagai Lurah di kawasan tersebut. Ia terlihat mengatur posisi warganya dan beberapa kali mengangkat gawainya yang berdering untuk menjawab panggilan.

Lah sampai dimanyo, bia kami siapkan lo (sampai dimana dia, biar kami persiapkan,” ujarnya dibalik gagang gawainya, Kamis (4/6).

Rahman Hidayu dan masyarakat sudah mengatur penyambutan warga istimewanya  yang bernama Dayat.  Warganya itu bukan pejabat, atau pun pesohor, tapi lebih dari itu ia baru saja berjuang dan menang untuk sembuh dari corona serta diperbolehkan pulang setelah karantina di Kota Padang.

Menjelang senja, Dayat datang dengan mobile ambulance dan diiringi oleh sejumlah mobil petugas berseragam hazmat.

Kedatangan pria berbadan gempal itu disambut dengan tepuk tangan. Teriakan takbir pun berkumadang.

“Selamat datang Yat. Takbiirr..Allahhuakbar,” sorak masyarakat yang menanti.

Penyambutan spesial itu dilakukan sebagai bentuk rasa kebersamaan warga dan menunjukkan rasa kekelurargaan.

“Jadi kami di sini menyambut Dayat dengan meriah mulai sejak ia turun dari mobil kami sambut lalu ia memotong pita. Lanjut ia diarak menuju rumahnya, sampai akhirnya potong kue dari keluarganya,” ujar Rahman.

Ia menjelaskan, persiapan itu dilakukan oleh inisiatif warga yang ingin menunjukan kepada masyarakat luas bahwa virus corona bukan aib tapi wabah.

“Jadi kami memberikan support kepada Beni atau warga di sini memanggilnya Dayat. Bawah kami tidak mengucilkan, kami masih mengangap mereka saudara bahkan keluarga, jadi ini masyarakat membuatnya antusias,” kata

“Jadi, komplek inikan sempat diisolasi pasca Dayat dinyatakan positif. Di situ warga bahu membahu untuk mengumpulkan baik makanan beras, minyak dan segala macamnya untuk kebutuhan keluarga Beni yang diisolasi. Inilah bukti bersamaaan dan persatuan warga di sini termasuk RT, RW, Linmas dan ini merupakan kebahagian bagi kami,” ucapnya.

Disampaikannya, penyambutan tersebut juga pernah dilakukan warga untuk keluarga Dayat yang dinyatakan negatif setelah dilakukan pemeriksaan swab.

“Pada saat itu juga kami sambut. Tapi kali ini lebih meriah karena yang bersangkutan sembuh dari corona,” ucap Rahman.

Disambut suka cita bak pahlawan dan dikawal petugas suatu kebanggan bagi Dayat. Haru bercampur bangga terpancar dari matanya yang berkaca-kaca.

“Saya sudah melakukan karantina selama 16 hari di Padang dan alhamduliah tes pertama dan kedua sudah negatif dan sekarang saya pulang. Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas partisipasinya selama ini, juga kepada Satgas dan pak lurah salam hormat dan terima kasih,”ucap Dayat.

Karantina dan Optimis

Selama di karatina di Padang Dayat mengaku mendapat perlakuan dan layanan yang baik dari petugas. Bahkan yang membuat ia merasa cepat pulih adalah semangat dari keluarga dan rasa optimisnya untuk sembuh.

“Alhamdulilah dari keluarga terus memberikan semangat. Layanannya bagus fasilitasnya cukup. Kami diberi vitamin dan untuk makanan di sana ada ahli gizi jadi makanan kami diatur. Setiap pagi kami berjemur, senam, lalu melakukan aktivitas masing masing. Di karantina tersebut satu orang pasien mengisi satu kamar,” kata Dayat.

Ia berpesan kepada teman-temannya yang ada di karantina, untuk tetap menumbuhkan rasa semangat dan optimis.

“Buat teman-teman yang masih  di karantina tetap semangat dan banyak pikiran. Optimis buat sembuh,” ujarnya.

Dua Kali Swab Negatif

Kronologis Dayat positif diketahui, pada Kamis (14/5) tim gugus tugas melalukan tes Swab secara acak sesuai dengan permintaan dari Gubernur Sumatra Barat dengan pengambilan  sampel sebanyak 50 orang dari berbagai kalangan.

Pada saat pelaksanaan tes swab tersebut Dayat mendatangi posko PSC dengan niat memeriksakan diri karena khawatir terjangkit Covid-19. Hal ini dikarenakan pekerjaannya sebagai distributor keliling (salesman) yang mengharuskan Dayat berkeliling mengantarkan dagangannya ke berbagai agen/toko di beberapa wilayah kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat.

Karena pekerjaannya berisiko tinggi tertular coorna maka petugas menyarankan untuk dilaksanakan tes swab. Sampelya kemudian dikirim ke Provinsi untuk diperiksa di Laboratorium Unand.

Pada Senin (18/5) 19.00 WIB hasil pemeriksaan tersebut telah keluar dan Dayat  dinyatakan positif corona (Pasien 01 Kota Solok).

Dayat sempat diisolasi di Posko Covid-19 di Banda Panduang, kemudian di pindahkan ke BPP Padang. Pada Selasa (26/5) dilakukan PCR Swab test pertama setelah menjalani diisolasi, pada Rabu (27/5) hasilnya dinyatakan negatif.

Kemudian swab kedua dilakukan pada Selasa (2/6), dan Kamis (4/6) hasilnya dinyatakan negatif.

“Setelah 2 kali hasil test swab dinyatakan negatif artinya yang bersangkutan sudah sembuh dari corona dan diperbolehkan kembali pulang ke rumahnya. Namun ia menyampaikan sesampai di rumah ia (Dayat) harus isolasi sementara,” ujar Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Solok, Ambun Kadri.

Sebagai bentuk dukungan kepada Dayat, Pemerintah Kota Solok yang diwakili oleh Kepala BPBD Kota Solok memberikan bantuan berupa uang dari sumbangan ASN di Kota Solok.

Kontak Erat Negatif

Sementara hasil tracking yang dilakukan terhadap kontak erat dengan Dayat dan di tempat kerjanya, tes swab telah dilakukan pada OTG (Orang Tanpa Gejala) dengan jumlah sebanyak 62 orang yang terdiri dari kontak erat dengan Dayat (anggota keluarga), teman di tempat kerja, dan beberapa orang yang kontak dengan Dayat dalam aktivitas sehari-hari. Tes swab tersebut dilaksanakan pada Selasa (19/5)  dan pada Rabu (27/5), semua hasil tes swab tersebut dinyatakan negatif corona.

“Kami juga berharap warga untuk harus semakin meningkatkan kewaspadaan dan tetap mematuhi protokol kesehatan wajib menggunakan masker apabila harus keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan, memperhatikan physicaldistancing dan menahan diri untuk keluar rumah jikalau tidak ada keperluan yang mendesak,” ujar Ambun.

Ia juga menyampaikan dengan kasus tersebut menjadi satu-satunya kasus positif di Kota Solok. Sehingga ke depan masyarakat bisa beraktivitas kembali dalam tatanan kenormalan baru atau new normal  yang produktif dan aman covid.

“Kuncinya tidak lain dan tidak bukan sangat bergantung pada kedisiplinan kita dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Untuk itu saya berharap agar kita semua untuk tetap mengikuti instruksi serta anjuran Pemerintah, karena tanpa dukungan dan kerja sama semua pihak segala usaha yang kita lakukan untuk mencegah dan menangani penyebaran virus corona ini akan sia-sia,” tuturnya.

Data resmi terkait corona di Kota Solok melalui website corona.solokkota.go.id bahwa saat ini terdapat 166 orang PTT, ODP 2 orang, PDP 0, OTG 0  orang (data web per tanggal Kamis/4 Juni 2020 jam 8.00 WIB).