Wagub Nasrul Abit Tinjau Kondisi Pascabencana Banjir Bandang di Sitalang

Wagub Sumbar Nasrul Abit dan Bupati Agam Indra Catri, saat meninjau kondisi pascabencana banjir bandang di Sitalang, Kabupaten Agam, Minggu 15 Maret 2020. (IST)

AGAM, HALOPADANG – Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, bersama Bupati Agam Indra Catri dan jajaran instansi terkait meninjau kondisi pascabencana banji bandang di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam. Dalam kesempatan itu, Pemprov melalui BPBD Sumbar menyalurkan bantuan pascabencana senilai Rp200 juta.

Kepada wartawan usai peninjauan, Nasrul Abit menyatakan hal yang paling utama untuk ditangani pascabencana banjir adalah kepastian perbaikan akses dan fasilitas publik yang rusak akibat banjir bandang Kamis 12 Maret 2020 lalu tersebut.

“Dalam kesempatan ini Pemprov Sumbar menyalurkan bantuan kebutuhan pokok bagi korban terdampak. Kemudian yang penting adalah menginventarisasi semua fasilitas yang rusak, dan kemudian membagi peranan, mana yang akan ditangani oleh provinsi, kab/kota dan, balai,” sebut Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga mengaku, Pemprov Sumbar akan segera mencari jalan keluar atas kondisi putusnya salah satu jembatan permanen penyeberangan, yang selama ini menjadi akses keluar masuk bagi masyarakat.

“Tentu ini paling patut ditindaklanjuti, karena terkait dengan mobilisasi masyarakat. Menyangkut bagaimana anak-anak pergi ke sekolah dan lalu lintas bagi pedagang, sehingga perekonomian masyarakat tidak ikut macet karena kejadian ini,” sambung Nasrul.

Secara teknis, sebutnya, porsi jembatan sendiri berada di bawah tanggung jawab Pemkab Agam. Namun demikian, Pemprov Sumbar tetap akan memberi bantuan sesuai porsi yang ditentukan.

“Sementara yang diperlukan tentu jembatan darurat. Milik provinsi itu sedang terpakai semuanya. Nanti kita coba cari ke provinsi tetangga kalau ada yang bisa dipakai. Untuk pembangunan jembatan permanen lagi, daerah belum punya anggaran, tapi nanti bisa kita komunikasikan ke BNPB untuk jalur APBN,” sebut Nasrul lagi.

Selain bantuan tunai senilai Rp200 juta dan pakaian layak pakai dari BPBD Sumbar, Pemprov Sumbar juga menyalurkan kebutuhan 1 ton beras dari Dinas Pangan Provinsi Sumbar, serta beberapa unit tenda gulung dan selimut, dan kebutuhan pangan seperti mie instan, lauk pauk, dan roti kering.(hp/jip)