RS Unand Dapat Bantuan 12 Tenaga Medis dari Pemprov Sumbar

RS Unand menjadi salah satu RS rujukan penangan covid-19 di Sumbar

Halopadang.id – Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) mendapatkan bantuan 12 orang tenaga kesehatan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk penanganan pasien COVID-19.

“Ada 12 orang tenaga kesehatan yang merupakan bantuan dari Pemprov melalui Dinas Kesehatan, terdiri dari sembilan orang perawat dan tiga orang bidan,” kata Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar Rabu ( 22/4/2020)

Seluruh bantuan tenaga paramedis dari Pemprov tersebut, katanya akan memperkuat jajaran tenaga medis di RS Unand yang sebelumnya berjumlah 24 orang yang ditugaskan untuk menangani pasien COVID-19 di tempat tersebut.

Yevri mengatakan pihaknya juga akan mendapatkan bantuan dua orang tenaga kesehatan lingkungan (Kesling) untuk disinfektan, pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di RS sebanyak dua orang.

“Selain itu kami juga mengajukan permintaan untuk dokter umum tapi belum dapat, sementara untuk dokter spesialis yang kami miliki saat ini sudah cukup,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan sejak ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan tambahan untuk membantu penanganan pasien COVID-19 di Sumbar, pihaknya juga melakukan evaluasi dan mendapatkan bantuan sarana pendukung dari dinas kesehatan, seperti televisi, kulkas, AC dan berbagai fasilitas pendukung lainnya bagi pasien COVID-19.

Yevri mengungkapkan RS Unand saat ini sedang menangani atau merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masuk dalam rawat isolasi sebanyak empat orang, dan pasien positif rawat isolasi juga sebanyak empat orang.

Pasca ditetapkannya sebagai rumah sakit rujukan tambahan untuk membantu penanganan pasien COVID-19 di Sumbar, Rumah Sakit Universitas Andalas menyiapkan 12 ruang isolasi.

“Untuk perawatan pasien COVID-19 kami tempatkan di bagian basement RS, ada 12 ruangan yang kami siapkan, nanti satu pasien akan menempati satu ruangan,” katanya.

Ia menjelaskan penempatan satu pasien satu kamar, tersebut untuk mengantisipasi penularan COVID-19 kepada pasien lainnya, terutama Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang hasil labornya belum keluar.

Yevri mengungkapkan diantara 12 kamar tersebut pihaknya juga menyiapkan satu ruang mini Intensive Care Unit (ICU), untuk melakukan tindakan pertolongan terhadap pasien yang mengalami penurunan atau perburukan kondisi fisik, seperti sesak nafas atau yang lainnya.(002)