Halopadang.id – Spanyol menduduki peringkat tiga besar sebagai negara penyintas kasus positif Corona, setelah Amerika Serikat. Negeri matador ini juga menduduki nomor dua dengan kasus kematian terbanyak.
Mengutip data John Hopkins University, Selasa (7/4/2020) tercatat 140.510 kasus positif corona, 13.798 orang meninggal dunia, dan 43.208 dinyatakan sembuh.
Angka kematian yang melonjak ini juga merubah tata cara pemakaman di sana. Bahkan, mengutip CNN, Selasa (7/4/2020) menyebut ada pemakaman drive thru jenazah terinfeksi virus Corona yang dilakukan secara cepat.
Setiap 15 menit atau lebih, sebuah mobil jenazah berwarna gelap berhenti di depan krematorium pemakaman La Almudena di Madrid, Spanyol.
Seorang pendeta katolik, Pastor Edduar menyambut keluarga sebagai penghormatan terakhir. Pelayat pun dibatasi, pemerintah Spanyol mengatur maksimal tidak boleh lebih dari 5 orang.
Sebelumnya, sopir mobil membuka bagasi belakang mobil. Pastor Edduar kemudian menyiramkan air suci ke peti mati sebelum staf pemakaman mengemas jenazah tersebut.
Dalam proses awal hingga akhir, pemberkatan hingga doa hanya menghabiskan waktu lima menit. Semua selesai, nyaris tidak ada waktu untuk berpisah, prosesi pemakaman pun tidak disaksikan banyak orang.
Satu mobil telah usai, mobil jenazah lain datang silih berganti.
Para pelayat, bahkan keluarga hanya bisa melihat di luar mobil.
Tak hanya kehilangan orang yang mereka sayangi, tapi juga untuk melepasnya dengan cepat, tanpa mengucapkan selamat tinggal dan hanya beberapa orang saja yang hadir.
“Kamu bisa lihat raut wajah mereka, rasa sakit yang besar,” ujar Pastor Edduar.
CNN menyebut kota Madrid mendominasi 40 persen kematian virus Corona. Bahkan kamar jenazah di kota ini sudah tidak bisa menangani jumlahnya. Pihak menyebut mereka menguburkan jenazah dua atau tiga kali lebih banyak dari biasanya.(002)