HALOPADANG.ID – Percepatan penurunan stunting menjadi target kerja bagi Puskesmas dan sekolah tingkatan SD di Kabupaten Agam.
Meski begitu, penanggulangan stunting ini juga tidak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat.
Hal ini seperti disampaikan Bupati Agam melalui Sekdakab Agam, Edi Busti saat hadiri sosialisasi penanggulangan stunting, di Tanjung Raya, Senin (13/2).
“Hal ini menyikapi minimnya Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di Kabupaten Agam,” ujarnya.
Ia mengakui, prevalensi stunting Agam di atas nasional. Sehingga katanya, ini menjadi perhatian bersama, bagaimana anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Tahun ini kita buat kebijakan, penanggulangan stunting jadi target kinerja puskesmas. Ini nanti dievaluasi empat bulan sekali,” ujarnya.
Begitu juga dengan sekolah tingkatan SD, yang dapat berkolaborasi dengan puskesmas dalam penanggulangan stunting ini.
Nanti katanya, petugas dilatih dan dibuat sistem digital untuk pelaporannya, serta menyusun rancangan metode kerja penanganan stunting.
Kadis Dalduk KB PP dan PA Agam, Surya Wendri mengatakan, jumlah PKB saat ini tidak sebanding dengan luas daerah itu.
“Kita miliki 18 PKB dari 16 kecamatan, tahun ini ada beberapa orang yang pensiun. Sehingga kita sangat kekurangan tenaga,” katanya.
Ia menyadari, tuntutan kerja sangat besar di tengah krisisnya SDM dalam penanggulan stunting ini.
“Kita juga sudah usulkan dalam formasi PPPK sebanyak 5 orang, semoga semuanya lulus,” sebutnya.
Sosialisasi penanggulangan stunting ini digelar BKKBN Sumbar, yang dihadiri anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama.(HP-003)