Andre Rosiade: Ada Kerutan itu Prabowo, Rambut Putih Ganjar  

HALOPADANG.ID – Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) H Andre Rosiade diundang dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne, Senin (28/11) pukul 07.00 WIB. Bersama pengamat politik Ray Rangkuti, Andre diminta mencermati perkataan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11/2022) menyebut ciri-ciri pemimpinan yang sebaiknya dipilih masyarakat, ada kerutan dan berambut putih.

Pada acara AKI Pagi bertema ”Nasib Prabowo setelah Jokowi Sebur Rambut Putih” itu, Andre Rosiade mengatakan, pernyataan Jokowi soal wajah ada kerutan dan berambut putih itu mengarah kepada dua orang. Pertama yang ada kerutan tentu Prabowo Subianto. “Kalau yang rambut putih indikasinya ya Ganjar Prabowo. Ini masih dalam batas kewajaran. Tapi tentu yang lebih tahu Presiden sendiri,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu.

Andre mengatakan, Partai Gerindra sangat mengapresiasi Jokowi. Dengan dukungan Jokowi kepada Prabowo, harapannya adalah, basis-basis Jokowi pada Pilpres 2019 akan pindah ke Prabowo. “Kalau memang pak Jokowi memberikan dukungan penuh ke pal Prabowo,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.

Namun, Andre Rosiade mengingatkan semua pihak, bahwa Pemilu masih lama, Februari 2024. Gerindra sangat menghargai pernyataan semangat Jokowi untuk  Prabowo. “Yang jelas kita sebagai kader akan terus meningkatkan elektabilitas pak Prabowo di tengah-tengah masyarakat. Saya rasa, setiap pemimpin berkeinginan program-program baiknya dilanjutkan,” kata anggota dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Terkait ada isu berpasangannya Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo, Andre menyebut bisa saja terjadi. Apalagi sudah banyak survei yang menyebutkan Prabowo-Ganjar bisa meraup dukungan sampai 60 persen. Bisa satu putaran. Karena elektabilitas Prabowo dan Ganjar selalu masuk dalam tiga besar.

“Saat ini pak Prabowo belum melakukan keliling Indonesia. Fokus menjalankan tugas sebagai Menteri Pertahanan. Hal berbeda sudah dilakukan calon-calon lain.  Dengan belum turun saja, elektabilitas Prabowo stabil di 30 persen. Artinya masyarakat Indonesia masih mencintai Prabowo Tentu akan lebih besar lagi kalau sudah turun berkeliling. Kami yakin Prabowo akan menjadi Presiden Indonesia,” katanya.

Pengamat Politik Ray Rangkuti mengaku, Prabowo dan Ganjar memiliki kekuatan yang seimbang. Kemungkinan Prabowo dan Ganjar berpasangan itu juga satu hal yang bisa terjadi. “Apalagi, pak Jokowi sudah menyebutkan nama atau isyarat untuk  keduanya sudah dua sama. Dua kali pak Prabowo dan dua kali Ganjar. Jokowi tidak langsung atau to the point. Tidak vulgar,” katanya.

Dia mengatakan, sudah jelas ada dua figur yang disebut-sebut Jokowi. Padahal di kubu koalisi banyak nama lain. Artinya sudah agak mengkerucut. Apakah Prabowo-Ganjar, atau jalan sendiri-sendiri. Keduanya disebut-sebut memiliki elektabilitas di tiga besar dari berbagai lembaga survei.

“Kenapa Jokowi mengumbar orang-orang tertentu, sebagai bagian untuk mempromosikan seseorang. Seperti menyebut Prabowo, bisa meningkatkan elektabilitasnya.  Jokowi lebih mungkin mengendors Prabowo dan Ganjar. Karena keduanya dirasakan bisa menahan calon lain yang tak mungkin didukungnya,” katanya. (HP-002)