Setelah Salat Subuh, Galodo itu datang, material dan batu besar dari atas bukit, dengan cepat menyapu pemukiman warga, dua rumah luluh lantah tak berbentuk dan 4 rumah lainnya dipenuhi lumpur. Sebelum bencana datang, Ijun sempat mengevakuasi anak dan istrinya dari rumah. Namun, naas saat ia berusaha menyelamatkan sang ibu, bencana itu datang, Ijun dan Ibunya Bainar tewas, dan ditemukan dengan posisi Ijun sedang memeluk sang Ibu Bainar.
APIZ RAJO ALAM
MALALO, HALOPADANG — Hujan deras yang mengguyur Malalo Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten TanahDatar mengakibatkan Galodo di wilayah tersebut, tepatnya di sebelah PLTA Singkarak di Jorong Guguk Nagari Guguk Malalo, Minggu (5/4) sekitar pukul 05.30 WIB pagi. Sempat dinyatakan hilang, 2 orang warga berhasil ditemukan dalam kondisi tewas tertimbun dengan posisi berpelukan sekitar pukul 13.30 WIB siang.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, sebelum galodo datang, warga sekitar sempat mendengar bunyi suara letusan yang cukup keras berasal dari bukit yang berada di belakang perumahan warga.
“Setelah Shalat Subuh, kondisi masih hujan lebat, kami mendengar seperti bunyi letusan yang bersumber dari atas bukit yang longsor ini, tak lama setelah itu, galodo pun datang menyapu pemukiman warga disini,” ujar Datuak Bagindo, salah seorang masyarakat Guguk Malalo.
Selain menewaskan dua orang warga yakni Ijun (40) dan Bainar (74) yang merupakan Ibu dan anak, akibat galodo tersebut, 2 rumah warga juga luluh lantah dihantam material dan batu besar dari atas bukit, sementara 4 rumah lainnya juga terdampak dan dipenuhi lumpur dari galodo tersebut.
Warga sekitar Allex Saputra juga menuturkan, sebelum galodo besar datang, Ijun sempat membawa anak dan istrinya keluar dari rumah dan menumpang dirumah salah seorang keluarganya, setelah itu, Ijun kembali kerumah untuk menjemput Ibunya Bainar.
“Saat itu lah Galodo datang dan menghantam rumah Bainar, saat itu Ijun dan Bainar diperkirakan masih berada di dalam rumah dan tertimbun material galodo/longsor yang datang dengan cepat,” tutur Allex Saputra.
Korban Ditemukan Berpelukan
Pascagalodo yang terjadi pukul 05.30 pagi itu, tim gabungan dari BPDB Tanah Datar, Tim Basarnas Sumbar, Polres Padang Panjang, Kodim 0307/TD dan Tagana langsung melakukan evakuasi dan pencarian korban yang sempat dinyatakan hilang dan tertimbun di lokasi longsor.
Setelah melakukan evakuasi dan pencarian dengan melibatkan alat berat sekitar 7 jam, tim gabungan yang dibantu warga Malalo akirnya berhasil menemukan korban yakni Ijun (40) dan Bainar (74) di timbunan lumpur dan puing-puing rumahnya.
Di lokasi kejadian, Ijun dan Bainar ditemukan sekitar pukul 13.30, dengan kondisi berpelukan, diduga saat bencana terjadi, Ijun sedang menggendong ibunya Bainar untuk keluar dari rumah, namun naas sampai di depan pintu rumah galodo datang dan merekapun tak sempat lagi menyelatkan diri, hal tersebut terbukti dari jasad kedua korban yang ditemukan terhimpit di konsen pintu rumah tersebut.
Setelah kedua jasad korban berhasil di evakuasi, atas permintaan pihak keluarga, tim gabungan langsung membawa kedua jasad korban kerumah keluarganya yang berada tidak jauh dari lokasi bencana, untuk diselenggarakan.
Tangis pun pecah, saat kedua jenazah yang terbungkus kantong jenazah berlogo BPBD dan Basarna tiba di rumah duka, pihak keluarga, family, dan karib kerabatpun tampak tak mampu menahan tangis. Melihat kantong jenazah di halaman rumah, beberapa keluarga dekat langsung histeris dan nyaris pingsan.
Tak menunggu lama, pihak keluarga bersama warga sekitar langsung menyelenggarakan jenazah Ijun dan Bainar di rumah keluarga mereka yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi bencana. Secara bergantian kedua jenazah langsung dimandikan di halaman rumah tersebut, lalu di shalatkan di masjid yang berada tidak jauh dari rumah, dan di makamkan dipemakan keluarga di Nagari Guguk Malalo.(**)