Libatkan 60 Peserta, Diskominfo Bahas Soal Keamanan Siber di Sumbar

HALOPADANG.ID – Sebanyak 60 peserta dari pengelola CSIRT Sumbar, Persandian dan Server se Kabupaten/Kota se Sumatera Barat (Sumbar) dilibatkan dalam membangun program kesadaran dan kepekaan terhadap ketahanan dan keamanan siber. Hal ini diharapkan dapat mengimbangi gencarnya produktivitas masyarakat berbasis koneksi internet yang meningkat pesat.

Kadiskominfotik Sumbar, Jasman Rizal kepada media menyebutkan, untuk mendukung hal itu, pihaknya menggelar Bimbingan Teknis Keamanan Siber, bertempat di Laboratorium Komputer BKD Sumbar.

“Keamanan siber di tengah makin cepatnya transformasi digital di semua sektor. Selain itu, hal ini diharapkan dapat mengantisipasi kejahatan siber yang senantiasa terus berevolusi dan terus mengalami peningkatan jumlah yang tentu saja dapat mengancam tidak hanya keamanan siber suatu organisasi, namun juga terhadap pribadi seseorang,”katanya.

Dan saat ini, lanjut Jasman, cryptojacking telah menjadi senjata utama bagi para pelaku kejahatan siber untuk memperoleh banyak keuntungan. Berdasarkan data dari Internet Security Threat Report (ISTR) Volume 23 yang dirilis Symantec, jumlahnya telah meningkat hingga 8,50 persen pada tahun 2017.

“Untuk itu, melalui Bimtek Keamanan Siber ini kita berharap akan meningkat pemahaman dan pengetahuan para aparatur yang ada di CSIRT Sumbar dan Pengelola Keamanan Siber di Daerah Kabupaten dan Kota setidaknya tentang security siber atau keamanan siber,” kata Jasman.

Kepala Bidang Persandian, Eko Faisal, dalam laporannya menyampaikan materi yang disampaikan pada bimtek ini adalah tentang ciri-ciri dan cara kerja Cryptojacking dan Phising. Lalu, dilanjutkan dengan materi cara mengatasi Cryptojacking Dan Phising.

“Narasumber pada bimbingan teknis ini adalah dua orang pejabat fungsional sandiman pada Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN, yakni Panji Yudha Prakasa, dan Mas Merdekadyarta,” ujar Eko. (HP-001)