Jauh-jauh ke Bulukumba Sulsel, Tiga Dosen asal Sumbar Teliti Konflik Berbasis Kebudayaan di Komunitas Adat Kajang

HALOPADANG.ID – Resolusi konflik berbasis kebudayaan di Komunitas Adat Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat perhatian dari kalangan perguruan tinggi di Sumbar. Tiga dosen dari tiga perguruan tinggi sekaligus, mengambil hal itu untuk dijadikan bahan penelitian.

Ketiga dosen itu adalah Andri Maijar, Susi Fitria Dewi dan Febri Yulika. Andri berasal dari Universitas Islam Negeri Muhammad Yamin (UIN MY) Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, sedangkan Susi dari Universitas Negeri Padang (UNP). Sementara itu, Febri Yulika tercatat sebagai dosen di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang dan

Mereka melakukan penelitian antar perguruan tinggi dengan sudut pandang sesuai bidang ilmu yang dimiliki para dosen tersebut. Menurut Ketua peneliti Susi Fitria Dewi, pihaknya tertarik melakukan penelitian berdasarkan temuan tentang masyarakat adat di Kajang memiliki sesuatu yang unik.

“Untuk menciptakan kemasalahatan bagi komunitasnya dan juga masyarakat luas, masyarakat di sana teguh menjalankan kearifan lokalnya. Dan itu masih bertahan sampai saat ini,” katanya seraya menyebut info awal soal penelitian ini didapatnya dari narasumber dan diawali melalui literatur review,” katanya.

Sementara, Febri Yulika menyebutkan pendekatan yang mereka gunakan pada penelitian ini adalah pendekatan multi perspektif. Melalui kolaborasi ini tentu mereka meyakini mendapatkan sudut yang saling melengkapi terhadap satu objek kajian masyarakat karena saat berbicara tentang masyarakat, hal itu tidak bisa dari satu sudut pandang saja, dengan ,” ucapnya. (HP-002)