Petani Pesisir Selatan Keluhkan Harga Pupuk yang Mahal

HALOPADANG.ID – Sejumlah petani di Kecamatan Linggo Sari Baganti mulai kepanasan, pasalnya selain harga pupuk yang meroket, pupuk jenis phonska langka dan seperti hilang di telan bumi. Hal itu sudah terjadi cukup lama juga.

Pada media, Yan (40) salah seorang petani sawit di wilayah setempat mengeluhkan dampak dari kenaikan harga pupuk. Padahal tananan sawit dan padi memerlukan perawatan.

“Kalau dibilang susah memang susah mencari pupuk jenis phonska. Jika adapun,  harga satu karung mencapai Rp. 200 ribu dan itu tidak dijual harga eceran,” ucap Yan.

Kelangkaan ini pasti terjadi di saat musim tanam tiba, kita berharap pada pemerintah setempat melalui dinas terkait bisa melakukan pengawasan pupuk. Apalagi sekarang pupuk subsidi telah ditiadakan.

Lebih jauh Yan juga menyampaikan ada peran pemerintah melalui dinas terkait bisa juga membangun saluran irigasi air. Pasalnya, sawah petani disini memerlukan pengairan irigasi ke sawah mereka.

Selain kenaikan harga pupuk nonsubsidi, dia menambahkan, pendapatan petani juga tergerus oleh naiknya biaya buruh tani dan juga pestisida yang sebagian besar masih digunakan oleh petani konvensional.

” Sekali lagi kita berharap dan memintak pada pemerintah segera turun tangan memberikan bantuan kepada para petani untuk dapat mengakses pupuk dengan harga murah saat musim tanam tiba, ” tekuknya.