Harga Cabe Rawit di Solsel Merosot jadi Rp8 Ribu per Kg

cabe rawit
Ilustrasi cabe rawit

SOLOK SELATAN, HALOPADANG – Sejumlah komoditi pertanian dan perkebunan mengalami penurunan harga di Solok Selatan (Solsel). Terutama harga cabai rawit, biji pinang dan karet yang berasal dari perkebunan masyarakat. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Perdindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Solsel, Budiman.

“Memang benar, hal itu dipengaruhi wabah Covid-19. Biasanya, komoditi jenis pinang dan karet tersebut di jual ke luar daerah, tapi saat ini tidak bisa lagi di ekspor,” ujarnya ketika dihubungi Halopadang.id, Sabtu (4/4).

Kendati demikian, imbuhnya ada juga beberapa jenis barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan seperti bawang merah dan bawang putih. Bawang merah, hingga mencapai harga Rp30 ribu per-kilogram dari harga Rp22 ribu per-kilogram. Begitu juga bawang putih mencapai Rp42 ribu perkilogram.

Pihaknya mengaku berencana akan melakukan bazar murah disejumlah titik di Solsel pada Ramadhan 1441 hijriah, untuk antisipasi gejolak harga kebutuhan pokok.

Seorang Pedagang di Solsel, Medi (38) menyebutkan untuk harga jual Cabai Rawit di Solsel sangat rendah yaitu dengan harga Rp8 ribu per-kilogram, biasanya mencapai Rp35 ribu per-kilogram.

Ia mengatakan, sedangkan, untuk harga biji pinang kering hanya berkisar Rp 4 – Rp5 ribu per-kilogram biasanya dihargai Rp10- Rp12 ribu. Untuk karet saat ini hanya Rp3-Rp4 ribu per-kilogram biasanya dengan harga Rp6- Rp7 ribu per-kilogram.

“Harga anjlok sejak sepekan ini. Pinang dan karet tidak bisa lagi di ekspor, sehingga banyak petani yang mengeluh,” ulasnya. (hp/jef)