BLK Pasaman Ciptakan 1000 Masker dan 3 Bilik Disinfektan untuk Petugas Kesehatan

BLK
Kadis Perdaginnaker M.N Susilo (kiri) menyerahkan masker dan bilik disinfektan buatan BLK kepada Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.

PASAMAN, HALOPADANG–Cegah penyebaran Covid-19, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, serahkan 1.000 masker dan 3 unit bilik disinfektan, Jumat (3/4). Ini salah satu upaya mengatasi keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan.

Produk buatan para relawan BLK itu diterima langsung oleh Bupati Pasaman, Yusuf Lubis didampingi Kalaksa BPBD, Ricky Riswandi. Bantuan diserahkan oleh Kepala Dinas Perdaginnaker Pasaman, M.N Susilo serta Kepala UPT BLK Lubuksikaping, Haryadi.

Kepada wartawan, Bupati Pasaman, Yusuf Lubis mengapresiasi bantuan masker dan bilik disinfektan buatan BLK setempat. Menurutnya, bantuan APD tersebut akan diserahkan ke Tim Gugus Tugas Covid-19, untuk selanjutnya ditempatkan di dua posko pantau Covid-19 di daerah itu.

“Nanti, masker dan bilik disinfektan ini kita bagi-bagikan untuk petugas gabungan penjaga perbatasan kita di perbatasan Pasaman-Madina di Muara Cubadak dan batas Pasaman-Rokan Hulu di Rumbai, Mapat Tunggul,” ujarnya.

APD tersebut, kata dia, merupakan hasil karya dari UPT BLK Lubuksikaping program pembuatan masker Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI) melalui UPTP BLK Padang di Sumbar, Riau dan Kepri.

“APD saat ini sangat sulit didapatkan, terutama masker. Maka bantuan ini diharapkan dapat membantu para petugas jaga di posko siaga Covid-19 Pasaman dalam menjalankan tugas, agar tetap terjaga keselamatan dan kesehatannya,” ungkap Bupati.

Bupati mengatakan, saat ini petugas jaga posko yang terdiri dari tim gabungan, merupakan bagian dari garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 atau Corona Virus, karena berhadapan langsung dengan masyarakat yang baru datang dari kota-kota besar yang masuk dalam zona merah penyebaran Virus Corona.

“Kita ketahui bersama, bagaimana para petugas di posko siaga ini bekerja, mereka langsung berhadapan dengan para pemudik yang datang dari kota-kota besar yang termasuk zona merah Virus Corona,” katanya.

Mereka (Petugas, red), kata dia, langsung bersentuhan dengan warga dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap pemudik. Hal itu sangat beresiko. Untuk itu, perlindungan bagi petugas juga sangat penting, salah satunya dengan penggunaan alat-alat itu.

“Harapan saya, usai APD ini diserahkan kepada Gugus Tugas agar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Gugus Tugas, sehingga dapat bermanfaat dalam hal penanganan Covid 19 di Pasaman,” tukasnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Perdaginnaker Pasaman, M.N Ssusilo, usai penyerahan 1000 Masker menjelaskan, bahwa produksi masker ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona di Pasaman yang nantinya akan dibagikan oleh Gugus tugas Covid-19 diberbagai tempat.

“UPT BLK yang melaksanakan pengerjaan pembuatan masker ini, kedepannya masih terus bekerja memproduksi masker tahap berikutnya, dengan harapan semoga kebutuhan masker untuk daerah kita dapat terpenuhi,” ujarnya.

Ia pun mengapresiasi kerja keras para relawan yang telah menuntaskan pengerjaan pembuatan masker dan kotak desinfeksi tersebut, dalam waktu singkat. “Kita apresiasi upaya kerja keras ini, karena sudah sangat membantu kita semua dalam upaya pencegahan virus corona,” ujar mantan Asisten II ini.

Kepala UPT BLK Lubuksikaping, Haryadi secara teknis menjelaskan, bahan yang di pergunakan untuk pembuatan masker adalah bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan sebanyak 15 bal kain katun oxford, dengan target pembuatan kisaran 2500-3200 masker.

“Sementara untuk pembuatan kotak desinfektan ini merupakan karya dari UPT BLK Lubuksikaping dengan memanfaatkan bahan kayu yang ada,” pungkas Haryadi.(hp/yud)

Kadis Perdaginnaker M.N Susilo (kiri) menyerahkan masker dan bilik disinfektan buatan BLK kepada Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.