Ribuan Rapid Test Siap Digunakan di Sumbar

rapid test
Ilustrasi tes labor

PADANG, HALOPADANG–Sebanyak 4.000 unit alat tes cepat atau rapid test Covid-19 diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Kamis (2/4). Alat tersebut merupakan bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi, dan rencananya akan segera didistribusikan ke seluruh RS rujukan di Sumbar.

“Untuk pembagiannya, nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar. Yang jelas, seperti halnya APD, RS yang punya pasien lebih banyak akan menerima lebid banyak alat tes cepat,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur.

Rumainur menerangkan, alat tes cepat digunakan untuk mengecek apakah seseorang terpapar Covid-19. Meskipun keakuratannya masih dipertanyakan, menurut Rumainur alat ini setidaknya dapat dipakai untuk memastikan apakah seseorang harus menjalani tes laboratorium atau tidak.

“Kalau dibandingkan dengan tes swab di laboratorium, jelas keakuratan alat ini masih jauh di bawah. Tetapi setidaknya, dengan alat ini kita bisa memastikan apakah sesorang harus menjalani pemeriksaan secara lebih lanjut di laboratorium atau tidak,” tuturnya.

Selain Buddha Tzu Chi, Rumainur menyebut, bantuan pengadaan alat tes cepat juga sempat ditwarkan oleh Corporate Social Responsibility (CSR). Hanya saja, lantaran persyaratan yang kelewat rumit, tidak lanjut ata bantuan tersebut belum jelas hingga sekarang.

“Kami katakana saja, kalau ada bantuan, kami terima. Tentang teknis pembagiannya, terserah mau bagaimana. Mereka bisa bagikan sendiri secara langsung ke rumah sakit, nanti kami tunjukkan lokasinya. Atau barangnya bisa dikirim ke BPBD Sumbar. Biar nanti kami yang bantu membagikan,” ujarnya.

Rumainur menambahkan, pihaknya juga telah meminta bantuan tes cepat tambahan dari pemerintah pusat sebanyak 10.000 unit. Jumlah ini juga termasuk tambahan Alat Pelindung Diri (APD).

“Kami sudah menghubungi pihak gugus tugas pusat, dan sudah dijanjikan akan segera datang. Namun kapan tepatnya yang dimaksud dengan ‘segera’ ini, kami belum tahu,” ucapnya.

Sekalipun demikian, Pemprov Sumbar terus mengupayakan berbagai cara untuk memeroleh APD. Salah satunya dengan menginstruksikan pelaku UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar, khususnya yang berada di Kota padang, untuk memproduksi APD.

“Produksinya sedang jalan sekarang. Target kami sekitar 5.000 unit APD. Namun untuk tahap pertama, mungkin diproduksi sekitar 2.000 unit. Dan diperkirakan, dalam satu hari mereka bisa memproduksi sekitar 200 unit,” ucap Rumainur..

Di samping itu, pemprov juga akan memasok APD dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jabodetabek sekitar 2.000 unit.

“Kalau dananya sudah turun, akan kami ambil lagi lebih banyak,” ucapnya. (hp/dan)