Perbatasan Pasaman-Sumatera Utara Diperketat 24 Jam

perbatasan pasaman
Bupati Pasaman Yusuf Lubis didampingi Kapolres Pasaman, AKBP Hendri Yahya saat mengunjungi Posko PPVC di perbatasan Pasaman-Madina, Sumut.

PASAMAN, HALOPADANG–Pemerintah Kabupaten Pasaman, mulai memperketat wilayah perbatasannya dengan daerah-daerah tetangga, guna menghindari penyebaran Covid-19 atau virus corona di daerah itu.

Aparat gabungan TNI-Polri, Dishub, Satpol PP dan TRC BPBD serta petugas kesehatan disiagakan ditiap pintu-pintu masuk daerah itu. Seperti di Muara Cubadak, Nagari Padang Mentinggi, Kecamatan Rao yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara dan pintu masuk di Rumbai, Nagari Muarotais, Kecamatan Mapattunggul, berbatasan dengan Riau.

Bupati Pasaman, Yusuf Lubis mengatakan, mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), Pemkab Pasaman akan memperketat pengawasan di setiap pintu masuk daerah itu, termasuk di masing-masing perbatasan antar provinsi.

“Kami akan memperketat pengawasan terhadap lalulintas orang dan barang ditiap pintu masuk (perbatasan) dengan kabupaten tetangga,” ungkap Yusuf Lubis, Kamis (2/4).

Tim gabungan, kata dia, akan disiagakan selama 24 jam ditiap pintu masuk tersebut. Mereka, kata dia, akan memperketat pengawasan terhadap lalu lintas orang di daerah perbatasan itu. Termasuk memeriksa kesehatannya, terutama panas tubuh dengan menggunakan Thermo Gun.

“Selain memperketat pengawasan di daerah perbatasan Sumut dan Riau, kita juga akan memperketat pengawasan terhadap masyarakat yang datang dari zona merah atau daerah telah terjangkit virus covid-19,” tukasnya.

Ia juga meminta tim gugus tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (PPVC) memeriksa dengan ketat semua orang yang keluar masuk perbatasan.

“Bagi masyarakat yang keluar masuk Pasaman diperiksa dengan ketat. Ditanya, dicatat, dari mana dan mau kemana? Jika ditemukan mereka dari daerah zona merah langsung diisolasi. Dalam pengisolasian satu orang dalam satu kamar,” katanya.

Lanjut Yusuf Lubis, bahwa Provinsi Sumatra Barat saat ini sudah terpapar virus yang bermula dari Wuhan, China itu. Bahkan, salah satu pasien positif corona meninggal dunia. Virus ini juga sudah menjagkiti sejumlah orang lainnya.

“Sumbar sudah zona merah, sekalipun di Pasaman belum kita temukan yang terjangkit. Tapi, di Pasaman yang notifikasi banyak, ODP banyak. PDP juga sudah ada. Otomatis kita Pasaman ini juga termasuk dalam kategori itu,” ujarnya.

Bupati menegaskan, kebutuhan personil di posko itu terpenuhi dengan baik. Sehingga tidak mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas kemanusiaan. Baik dalam segi akomodasi maupun logistik.

“Semua kita penuhi. Logistik, APD dan perlengkapan lainnya. Pemda bersama unsur TNI-Polri akan terus melakukan langkah konkrit memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Pasaman,” ujarnya. (hp/yud)