HALOPADANG.ID–Di saat berbagai daerah mengalami penurunan angka pasien positif corona, Kota Solok justru mencatat ada penambahan pasien baru. Hari ini, Sabtu (25/7) satu orang warga Kota Solok berinisial YN (39) berprofesi sebagai guru SD 01 Tanjung Paku positif terjangkit corona.
Pasien ikut pengambilan swab sebanyak 243 orang yang terdiri dari ASN dan masyarakat pada Selasa dan Rabu (21-22/7). Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas terhadap keseluruhan sampel yang dikirim, 1 (satu) diantaranya dinyatakan positif.
Sehingga dengan adanya 1 kasus konfirmasi positif hari ini menjadikan total kasus konfirmasi positif Kota Solok sebanyak 7 orang.
“Pagi ini tim surveilans bergerak cepat melakukan tracking terhadap pasien 07 inisial YN usia 39 tahun berjenis kelamin perempuan, yang berprofesi seorang guru SD 01 Tanjung Paku bertempat tinggal di Tembok Kelurahan Nan Balimo,” ujar Sekretaris Daerah Selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Solok, Syaiful A.
Ia mengatakan, di satu sisi kasus tersebut tidak menggembirakan, karena masih belum ada indikasi Covid-19 di Kota Solok mereda. Namun, disisi lain dengan masifnya upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 dengan melakukan swab tes tentunya akan sangat membantu dalam mengetahui lebih dini sebelum merebak lebih luas.
“Dengan melihat fenomena ini kami atas nama Gugus Tugas dan Pemerintah Daerah, tidak bosan-bosannya mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Jangan menganggap bahwa dengan telah bebasnya beraktivitas, seakan virus corona juga tidak ada lagi. Justru dengan telah kembalinya aktivitas seperti biasa, protokol kesehatan harus bertambah ketat lagi kita lakukan. Tetaplah melaksanakan protokol kesehatan,” katanya.
“Ketika berbelanja kuliner perhatikan penjualnya apakah mematuhi protokol kesehatan atau tidak, terutama makanan yang terbuka dan lain-lain. Kembali kami ingatkan, agar penjual makanan yang sifatnya terbuka (rumah makan, kafe-kafe dan lain-lain), agar para pelayan yang mengambil makanan untuk wajib selalu pakai masker dan tidak bicara di depan makanan tersebut,”ucapnya.
Dikatakanya, semua orang berhak untuk menegur dan mengingatkan pelayan dan pemilik rumah makan agar mewajibkan semua karyawannya memakai masker dengan benar.
“Masih banyak kami perhatikan pelayan makanan memakai masker hanya sampai dagu dan mereka masih berbicara di depan makanan. Kalau untuk penjamah makanan pakai sarung tangan. Ini sangat riskan dan sangat berbahaya bagi orang lain. Sebaiknya mari saling ingatkan demi kesehatan kita semua,”tuturnya menambahkan. (P-01)