Seorang Guru di Payakumbuh Positif Corona, Wali Kota: Kami Tidak Main-main

dharmasraya
Ilustrasi pasien corona

HALOPADANG.ID–Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh, kembali mengumumkan tambahan satu kasus positif virus corona atau Covid-19 yang berinisial EL (54) warga Kelurahan Nunang Daya Bangun berprofesi sebagai guru di SMPN 3 Payakumbuh.

Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi menyebutkan guru tersebut dinyatakan positif corona setelah dilaksanakan tes swab hasil traking dari guru berinisial MS yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif. Mereka sama-sama jamaah dari Masjid Muslimin, jadi kontaknya tidak di sekolah. Tapi dari kegiatan di luar sekolah,” kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat melakukan video conference dengan awak media di ruang Randang, Selasa (21/7).

Sampai saat ini kasus positif yang tercatat di Payakumbuh sudah tiga kasus, sebelumnya tidak termasuk ke Payakumbuh tapi ke Kabupaten Limapuluh Kota karena pasien berdomisili di daerah tersebut. Kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan dan jangan menganggap corona tidak ada lagi,” ucap Riza Falepi.

Riza menambahkan, saat ini masih didapatkan masyarakat yang memberikan komentar-komentar negatif kepada pemerintah yang seolah-olah pemerintah menjadikan corona sebagai permainan.

“Kami tidak pernah bermain-main dengan pandemi ini. Kami serius menanganinya, malahan kalau keinginan kami tidak ada penambahan positif. Jadi jangan komentar negatif kalau tidak mau lagi membantu kami,” ingat wali kota.

Sementars itu, Kepala DKK Payakumbuh Bakhrizal mengatakan, saat ini Payakumbuh telah memiliki klaster baru yang berasal dari guru berinisial MS.
“Ini yang dari awal kami takutkan, akan ada klaster baru. Untuk itu kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan,” sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Agustion mengimbau agar seluruh guru untuk tidak menolak mengikuti tes swab. Setidaknya tes swab ini memberikan keyakinan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit.

“Sebelumnya memang ada beberapa guru yang dengan beberapa alasan tidak mau ikut tes. Sekarang kami minta untuk ikut, ini untuk kebaikan bersama,” ungkapnya. (M-02)