Pemprov Sumbar Tidak Liburkan Sekolah, Kota dan Kabupaten Ini Justru Beda

Ilustrasi

PADANG, HALOPADANG—Terkait dengan antisipasi penyebaran Covid-19 atau virus corona, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tetap melanjutkan kegiatan proses belajar mengajar untuk tingkat Sekolah Mengah Atas (SMA) dan kejuruan. Berbeda dengan beberapa kabupaten dan kota justru mulai meliburkan sekolah.

Salah satu pemerintah kota yang pertama meliburkan sekolah melalui surat edarannya yakni Kota Wisata Bukittinggi. Keputusan itu diambil rapat lintas sektor pada Rabu (18/3). Libur sekolah itu berlaku selama 14 hari ke depan.

Tak hanya sekolah aktivitas keramaian di sekitar lapangan kantin (Kodim) untuk sementara juga ditutup.

“Ini menjadi keputusan bersama sebagai langkah antisipatif terhadap penyebaran virus corona. Ada beberapa pusat keramaian yang akan dikosongkan karena potensi penyebarannya lebih rawan. Ini demi keselamatan bersama dan memutus siklus penularan virus di Bukittinggi,” katanya Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias.

Kota Padang sebagai ibukota provinsi juga ikut meliburkan sekolah. Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharulah telah menyatakan proses belajar mengajar di sekolah akan dipindahkan ke rumah masing-masing mulai Kamis, (19/3).

Ia menyebut, pemindahan belajar mengajar siswa di rumah masing-masing dilakukan selama 14 hari ke depan.

“Belajar mengajar di rumah dilakukan mulai besok. Keputusan ini kita ambil setelah dua kali 24 jam,” ujar Mahyeldi.

Kota Padang Panjang, pada Kamis (19/3) juga mengeluarkan instruksi agar kegiatan proses belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing. Bahkan dalam surat instruksi tersebut ditujukan kepada kepala SMA,SMK, MA dan SLB.

Tujuan dari liburkannya sekolah di beberapa kota untuk membatasi atau meminimalisir terjadinya penyebaran virus corona serta menjadi masa inkubasi.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyatakan Sumbar belum masuk kategori yang harus meliburkan sekolah karena belum ditemukannya pasien yang positif corona. Selain itu siswa yang akan mengikuti ujian juga menjadi alasan untuk tetap sekolah.

“Oleh karena itu kita di Sumatera Barat kosong corona, jadi belum ada diliburkan karena anak-anak kita lagi ujian SMK, Minggu depan SMA ada UNBK, SMP juga ujian jadi mereka perlu kesiapan belajar,” ulas Irwan.

Maka dari itu pula Bupati/Walikota menyepakati tidak meliburkan sekolah. Namun ketika nanti ditemukan positif Corona, satuan pendidikan langsung diliburkan.

Dan satu kabupaten ikut meliburkan siswa untuk mencegah penyebaran virus tersebut adalah Kabupaten Pasaman Barat. Melalui instruksi bupati, seluruh kegiatan belajar mengajar dari tingkat PAUD hingga SMP untuk dipindahkan ke rumah masing-masing.

Tak mau ketinggalan, Kabupaten Padang Pariaman, juga meliburkan seluruh sekolah yang ada dimulai pada 20 Maret 2020 hingga 2 April 2020 (14 hari).

Pemerintah Kota Solok akhirnya ikut memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar sekolah yang berada dalam kewenangan Pemko Solok , mulai dari PAUD, TK, SD dan SLTP.

Menurut Pj. Sekda Kota Solok , Nova Elvino, selain sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemko Solok , sekolah yang berada dibawah kewenangan kantor kementrian agama (Kemenag) kota Solok juga meliburkan Sekolah.

“Tadi pas rapat koordinasi yang juga dihadiri Kemenag kota Solok , Sekolah dibawah Kemenag juga menyesuaikan diri dengan keputusan Pemerintah kota Solok , biasanya swasta juga menyesuaikan,” ungkap Nova Elvino.(hp/rsa)

 

situs toto situs toto barbartoto barbartoto