SOLOK, HALOPADANG- Untuk menguatkan kordinasi antara instansi dalam pencegahan terhadap Covid-19. Wali Kota Solok,Zul Elfian gelar Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam rangka penanganan covid-19 di Ruang Rapat Wali Kota Solok.
Rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Solok Reinier, Ketua DPRD Yutris Can, SE, Dandim 0309, Kapolres Solok Kota, Kajari Solok, Pj. Sekretaris Daerah Kota Solok, Ketua LKAAM, Ketua Bundo Kanduang, Ketua MUI, Ketua Baznas serta OPD terkait.
Wali Kota Solok Zul Elfian, dalam arahannya menyampaikan bahwa sengaja rapat ini digelar untuk menyamakan persepsi agar tidak ada jalan sendiri-sendiri, disamping itu beliau juga menghimbau untuk bersama-sama bertanggungjawab dalam menanggani wabah ini dan jangan separuh hati mengadapi bencana nasional ini.
“Ini tanggung jawab kita bersama, jangan separuh hati menanggani bencana nasional Ini” ujar Zul.
Sebelumnya Wako telah meminta laporan langsung kondisi lapangan penanganan Covid-19 kepada seluruh jajaran yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Solok yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Ambun Khadri, bahwa update data terkait covid-19 pertanggal 31 Maret 2020 jumlah Pelaku Perjalanan Daerah Terjangkit (PPDT) sebanyak 366 orang, Orang Dalam Pemantauan (OPD) sebanyak 49 orang dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 0 orang, dan data ini diperbaharui pada pukul 11.00 WIB setiap harinya.
Ambun juga melaporkan kelangkaan dan keterbatasan jumlah APD yang dipakai oleh Petugas Medis di posko kesehatan. Akan tetapi untuk fasilitas ruang isolasi PDP gejala ringan sudah disiapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok yang bertempat di Banda Panduang.
“Sebagai bentuk kesiapsiagaan, kami saat ini sedang siapkan ruang isolasi di RS kita di Banda Panduang dan akan ditambah dibeberapa titik lainnya untuk menjaga jika ada pasien berstatus PDP ringan”, ungkap Kadiskes.
Kadiskes juga menjelaskan bahwa untuk status ODP atau PDP ringan sebenarnya lebih diharapkan untuk isolasi mandiri dirumah jika tidak memungkinkan baru bisa dirujuk ke RSUD Kota Solok sebagai posko penanganan Covid19.
Kepala BPBD juga menambahkan laporan kadiskes bahwa banyaknya permintaan dan pemakaian bahan disinfektan oleh masyarakat menjadikan bahan ini langka dipasaran dan permasalahan ini langsung teratasi dengan adanya kerjasama dengan Unilever.
Pada kesempatan yang sama Ketua DPRD juga mengusulkan untuk melibatkan lembaga adat seperti LKAAM dan Bundo Kanduang terlibat dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Dari sisi keamanan Kapolres berserta Dandim 0309 menambahkan untuk lebih melakukan edukasi kepada masyarakat dan jangan menyebarkan berita Hoax, perlunya edukasi terhadap masyarakat membuat masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan agar penularan Covid-19 bisa diminimalisir.
Sementara untuk pendanaan Pemerintah Kota Solok sudah menyiapkan anggaran untuk menanggani dampak dari wabah tersebut, hal ini disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Solok Drs.Nova Elfino, disamping itu untuk pengawasan juga sudah dibentuk posko ditingkat Kecamatan dan Kelurahan, pemantauan pelaporan akan dilakukan oleh RT setempat terhadap pendatang baru dan untuk menjawab keluhan warga yang terkena dampak langsung Covid-19 ini RT juga telah diminta untuk mendata warga guna diberikan bantuan.
Wakil Wali Kota juga mengusulkan perlunya aksi nyata dan upaya intensif untuk mengatasi kendala yang dihadapi tim yang berada di garis depan.
Begitu pula dengan Ketua LKAAM dan Bundo Kanduang juga menambahkan, bahwa sosialisasi keliling melalui mobil unit informasi lebih digencarkan untuk pemahaman terhadap masyarakat dan Ketua LKAAM juga menyarankan agar harga bahan pokok dipasaran dipastikan stabil.(hp/rsa)