HALOPADANG.ID — Pantang menyerah patut disematkan kepada seorang siswa kelas 7 SMPN 2 Tirto, Pekalongan. Kendati tidak memiliki telapon genggam (handphone) sebagai alat belajar daring, Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghazy (13) tetap gigih belajar.
Dzul nekat berangkat sendirian ke sekolah dan tetap semangat belajar meski tidak ada teman di kelasnya. Pihak sekolah tetap memberikan pendampingan dan dipinjami smartphone selama di kelas.
Tekad kuat Dzul mencari ilmu agar tidak ketinggalan pelajaran. Ia selalu berangkat ke sekolah sejak musim ajaran baru dimulai Senin, 27 Juli 2020.
Keputusan Dzul belajar di sekolah karana tidak memiliki smartphone untuk belajar daring. Dirinya bahkan sempat menangis di hadapan guru agar diizinkan belajar tatap muka di kelas meski hanya sendirian.
Untuk ke sekolah, Dzul menggunakan sepeda. Orang tua Dzul, Tarjo dan Winarsih bekerja sebagai buruh tidak mampu membelikan putra keempatnya smartphone untuk belajar daring.
Kegigihan Dzul disambut hangat Kepala SMPN 2 Tirto, guru wali kelas dan kepala perpustakaan. Ia belajar di ruang perpustakaan sekolahnya. Proser belajar mulai pukul 80.00 WIB-12.00 WIB.
Kepala SMPN 2 Tirto, Khoirul Huda mengatakan, saat petama ke sekolah Dzul menangis karena ingin belajar. Sehingga diarahkan belajar di perpustakaan dan di dampingi wali kelasnya. (002/Gelora)