HALOPADANG.ID — Seorang balita bernama Ainil Lizli Marcela (5) warga Jorong Muaro Sopan, Nagari Muaro Sopan, Kabupaten Dharmasraya, diduga menderita gizi buruk. Mirisnya derita Ainil awalnya justru didapat berdasarkan informasi dari petugas pemuktahiran data pemilih (PPDP), saat melakukan pendataan di rumah balita tersebut.
“Informasi mengenai seorang balita yang dikabarkan menderita gizi buruk ini diberitahu oleh petugas PPDP pada Kamis (7/6/2020),” kata Wali Nagari Muaro Sopan, Ari Asmanto di Pulau Punjung, Selasa (21/7/2020)
Ari menceritakan, setelah mengetahui informasi tersebut pihak pemerintah nagari langsung berkordinasi dengan dinas sosial dan dinas kesehatan. Menurut dia kedua orang tua Ainil berasal dari keluarga kurang mampu, ayahnya bekerja sebagai kuli serabutan dan ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga.
“Ayahnya tamatan SLTP dan ibunya tamatan SD. Anak ketiga dari pasangan Jamalludin dan Sulasmi ini sangat butuh bantuan pemerintah dan dermawan,” ujarnya.
Sementara itu ibu Ainil, Sulasmi menyebutkan berat badan anaknya tersebut tidak menunjukan perkembangan sejak lahir.
“Saat ini kami tidak dapat berbuat banyak melihat anak kami yang belum bisa berjalan memasuki usia lima tahun. Kondisi kesehatan anak kami semakin menurun, berat badannya tidak sesuai dengan umurnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan pernah membawa putrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, karena terkendala biaya sehingga terpaksa dibawa pulang.
“Saya hanya bisa berdoa untuk sang buah hati agar dapat hidup normal seperti anak pada umumnya. Saat ini kami berharap uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Terpisah Kepala Puskesmas Padang Laweh, MS Gufra saat dimintai tanggapan terkait dugaan balita menderita gizi buruk, mengatakan bahwa semua sudah ditindaklanjuti.
“Ainil Lizli Marcela bukan murni gizi buruk, kondisi berat badan yang tidak normal memang sudah bawaan sejak lahir, jadi memang ada indikasi kelainan sejak lahir,” ujarnya.
Pihaknya tidak dapat menyebutkan kondisi balita saat ditanya terkait berat badan, kata dia pihaknya sudah melaporkannya ke dinas kesehatan.
“Kalau data detail kita tidak tahu, nanti saya minta dulu pada dinas kesehatan,” ujarnya.