Saatnya Melakukan Perubahan Gaya Hidup

gaya hidup
Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane

HALOPADANG.ID–Tingginya prevalensi penyakit tidak menular PTM di Indonesia disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 95,5 persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane mengatakan 33,5 persen kurang aktivitas fisik, 29,3 persen usia produktif merokok setiap hari, 31 persen mengalami obesitas sentral serta 21,8 persen terjadi obesitas pada dewasa.

“Perilaku kita di era teknologi sekarang ini, ternyata tidak semakin baik. Mungkin momentum ini yang mengingatkan kita semua bahwa ketika imunitas tubuh kita turun, orang semakin banyak yang peduli untuk mengubah gaya hidup,” kata Cut di Jakarta, Sabtu (4/7/2020).

Cut menekankan perubahan gaya hidup harus dilakukan sedini mungkin sebagai investasi kesehatan masa depan. Pun dengan pengendalian faktor risiko juga harus dilakukan sedini mungkin.

Masyarakat harus memiliki kesadaran kesehatan demgan deteksi dini agar tahu kondisi badannya, agar semakin mudah diobati sehingga tidak terlambat. Untuk orang sehat merasa dirinya tidak memiliki keluhan, belum tentu tetap sehat, lakukan skrining minimal enam bulan sampai satu tahun sekali.

Di masa pandemi ini, Kemeterian Kesehatan memberikan fleksibilitas kepada Penyandang PTM dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan obat untuk jangka waktu dua bulan kedepan guna mengurangi mobilitas mereka ke fasilitas layanan kesehatan.(R-01/rel)