HALOPADANG.ID — Pertambahan pasien Covid-19 di Sumatra Barat sudah dapat ditekan, hal tersebut dibuktikan dengan semakin menurunnya angka pelaporan pasien virus Corona beberapa minggu terakhir.
Berdasarkan update data yang dilaporkan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal, Selasa (30/6/2020) hanya terdapat satu penambahan pasien positif di Sumbar yakni berasal dari Kabupaten Sijunjung.
“Kabar optimis hari ini, hanya terdapat satu warga Sumbar yang dinyatakan positif yaitu dari Sijunjung,” kata Jasman.
Perolehan satu warga positif berasal dari 1.712 sampel swab yang dikirim survailance dari berbagai rumah sakit di 19 kabupaten dan kota. 1.667 sampel diantaranya diperiksa oleh tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Sedangkan 45 sampel lagi diperiksa oleh Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, yang mana keduanya dibawah pimpinan dan penanggungjawab dr Andani Eka Putra. Sementra pasien sembuh juga bertambah 15 orang lagi.
Total warga Sumbar positif terinfeksi Covid-19 hari ini sebanyak 726 orang, dengan rincian, kesembuhan 603 orang atau 83,06 persen, dirawat di rumah sakit, karantina dan isolasi mandiri sejumlah 92 orang atau 12,67 persen dan meninggal dunia 31 orang atau 4,27 persen.
“Tetaplah jaga kesehatan dan marilah kita konsisten dan disiplin mematuhi semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,”tambah Jasman.
Dengan begitu, penyebaran Covid-19 dapat ditekan sampai ke angka terendah, asalkan semua konsisten dan berkomitmen untuk menjalankan protokol kesehatan untuk memerangi Covid-19. Tetap jaga jarak, memakai masker, sering cuci tangan, berbelanja kuliner perhatikan penjualnya apakah mematuhi protokol kesehatan atau tidak, terutama makanan yang terbuka dan lainnya.
“Kembali kami ingatkan, agar penjual makanan yang sifatnya terbuka baik rumah makan, kafe-kafe dan lainnya, agar pelayan yang mengambil makanan untuk wajib selalu pakai masker dan kita edukasi agar pelayannya saat mengambil makanan tidak bicara di depan makanan tersebut,” tegas Jasman.
Jika kedapatan seperti itu, langsung tegur dan ingatkan pelayan dan pemiliknya agar mewajibkan semua karyawannya memakai masker dengan benar, karena masih banyak ditemukan pelayan makanan memakai masker hanya sampai dagu dan mereka berbicara di depan makanan. Ini sangat riskan dan sangat berbahaya bagi orang lain. Sebaiknya saling mengingatkan demi kesehatan semua.
“Untuk keterangan dan rincian lain dan atau jika ada perobahan data, nanti sore akan kami sampaikan secara lengkap,” tutup Jasman.(002)