HALOPADANG.ID–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) tengah menyiapkan Unit Pèlaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan (Laborkes) Sumbar untuk menghadapi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19. Laborkes Sumbar dalam waktu dekat diproyeksikan untuk dapat melakukan tes swab dan berbagai layanan kesehatan lainnya.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, meski Sumbar telah menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNBPAC) dan penyebaran Covid-19 mulai menujukkan tren menurunan, namun tidak seorang pun yang dapat memastikan kapan pandemi ini akan benar-benar berakhir.
Oleh sebab itulah, Laborkes Sumbar sengaja dipersiapkan untuk menyokong Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) dalam melakukan analisis dan pelayanan kesehatan terkait wabah Corona.
“Sejauh ini, Laboratorium FK Unand telah menunjukkan produktivitas dan prestasi yang luar biasa. Kendati demikian, hal ini jangan sampai membuat kita lengah. Bagaimanapun, tidak seorang pun yang tahu kapan wabah ini akan berakhir. Jadi kita harus siap dengan segala kemungkinan terburuk,” ujarnya saat mengunjungi Laborkes Sumbar, Kamis (25/6).
Ia menyebut, Laborkes Sumbar telah memiliki tenaga-tenaga profesional yang mumpuni. Akan tetapi, untuk dapat menggelar tes swab, Laborkes Sumbar masih membutuhkan perlengkapan Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Untuk pengadaan alat-alat PCR ini nanti akan kami bicarakan lebih lanjut dengan Gubernur dan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” kata Nasrul.
Ķepala UPTD Laborkes, Yun Efinita menyampaikan, saat ini Laborkes telah memiliki SDM keilmuan laboratorium, yang terdiri dari spesialis ahli mikro biologi dan beberapa dokter lainnya.
“Secara SDM, kami saat ini sudah mampu melakukan tes swab. Hanya saja, masih terkendala oleh ketersedian peralatan PCR,” katanya.
Ia menyebut, pihaknya siap bekerja sama dengan Laboratorium FK Unand untuk menanggulangi kebutuhan tes swab di Sumbar. Sehingga Sumbar bisa lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk penyebaran Covid-19. (Q-05)