Petani Bawang Payakumbuh Tak Pengaruh Corona

bawang
Keltan Sungai Lindiang, Kelurahan Sepaku, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh, panen bawang merah

HALOPADANG.ID–Wabah Covid-19 bagi kelompok tani Kelurahan Sawah Padang Aua Kuniang (Sapaku), Payakumbuh Selatan, tidak terlalu memberikan dampak besar terhadap sektor pertanian daerah ini. Pasalnya, pengolahan lahan pertanian terus dilakukan, meski hampir setiap sektor terkena imbas akibat pandemi tersebut.

“Aktifitas kelompok tani kita di kelurahan terus berlanjut. Apalagi sekarang di Sapaku sedang gencar menanam bawang merah. Hasilnya sudah ada kas kelompok hingga jutaan rupiah,” kata Kepala Kelurahan Sapaku Novri, di Balai Kota.

Diterangkan Lurah, bawang merah yang dipanen kelompok-kelompok tani ini menyusul setelah sebelumnya kelompok tani Sungai Lindiang berhasil menanam bawang dengan hasil panen lebih dari 800 Kg dalam jangka waktu 2 bulan 10 hari. Bahkan hasilnya ada yang dijual pada saat pelaksanaan Payakumbuh Agro Expo 2019 lalu, bawang tersebut habis diborong pembeli.

Ketua Kelompok Tani Sungai Lindiang Dt. Rajo Endah, didampingi Sekretaris Arizal Chan, Bendahara Tandowati, serta anggota Yanuardi dan Yanti Elfina menyebut, tahun ini keltan tersebut, kembali panen. Ketika ditanya jumlah hasil panen fantastis, pafa ubinan saat panen bulan ini ternyata menghasilkan bawang 17 ton per hektarnya.

Dikatakan, umur panen bawang haanya selama 72 hari telah bisa panen, harga bawang pun sekarang mencapai Rp40.000 per kg. Hasil yang diperoleh kelompok tani Sungai Lindiang lumayanan bagus. Untuk pemasaran lain, Wali Kota Riza setuju hasil bawang merah mereka dibeli oleh sentra rendang, tapi karena wabah Covid-19 rencana itu masih tertunda.

Menurut dia, menjual bawang ke pabrik rendang yang belum kesampaian tak menjadi persoalan bagi kelompok tani Sungai Lindiang, malahan dengan hasil panen lokal itu, kebutuhan bawang masyarakat di Kelurahan Sapaku dan sekitarnya bisa dipenuhi, warung-warung sembako dapat menjual produk lokal tersebut.

“Saat ini, ada permintaan bawang merah ke Perawang, Riau.Namun sebelumnya perlu ada MoU terlebih dahulu dari pedagang pemesan. Mudah mudahan pada pekan depan dapat dilaksanakan. Disamping itu, Kelompok Wanita Tani (KWT) juga bergerak dengan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah-rumah anggotanya, untuk menjaga ketahanan pangan sesuai dengan kondisi sekarang,” terang lurah.

Saat ini, untuk Kelompok Tani Cerma juga dengan lahan yang dikontrak ke warga setempat, selama 1 tahun menanam bawang dan timun, hasil panen sedang ditunggu. Sedangkan benih ikan yang dilepas di Batang Sakali oleh Wawako Erwin Yunaz pada Bulan Bakti Gorong Royong Masyarakat (BBGRM) lalu, tentu menjadi sumber ketahanan pangan bagi warga setempat.

Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh, Depi Sastra saat diwawancara sebelumnya, mengatakan, dinas selalu mendorong petani berproduksi di tengah wabah Covid-19 agar terus produktif memanfaatkan lahan yang ada. Dinas siap membantu mendampingi petani melalui PPL Kecamatan. Selain itu, inovasi-inovasi yang dilakukan diharapkan mamu meningkatkan hasil pertanian. Nanti tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, bisa dijual ke pasar yang lebih besar atau luar kota.

“Petani terus kita dampingi dan kita edukasi, di tengah pandemi Covid-19 harus memperhatikan protokol kesehatan juga, yang penting mereka tidak berhenti memanfaatkan potensi lahan-lahan tidur. Upaya itu kedepannya akan disandingkan dengan program-program kita, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga di Payakumbuh,” ulasnya. (M-02)