Firdaus menjelaskan pada hari Selasa (16/6) tersangka yang baru pulang dari sawah dimarahi oleh korban dengan nada tinggi.
Tersangka merasa tidak terima, langsung mengambil cangkul, lalu memukulkan ke bagian dahi dan belakang telinga sebelah kanan hingga korban tewas.
“Tersangka merasa kesal karena dirinya capek baru pulang dari sawah tetapi malah dimarahi oleh korban,” katanya.
Diketahui, mayat Suparti kali pertama ditemukan suaminya, Warso.
Awalnya, kata Firdaus, Warso tidak mengetahui istrinya dibunuh oleh anaknya karena pada saat itu sedang pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Magrib.
Saat kembali ke rumah, Warso mendapati rumah dalam keadaan terkunci. Warso lalu mengetuk pintu, kemudian pintunya dibuka oleh tersangka Haris.
Pada saat itu Warso mencari istrinya di dalam kamar. Akan tetapi, tidak ketemu.
“Saksi menemukan korban dalam keadaan telentang dan mengeluarkan banyak darah,” ujarnya.
Saksi spontan berteriak minta tolong. Peristiwa ini dilaporkan ke polisi. Petugas kepolisian yang mendapat laporan turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa Haris.
“Dari hasil interogasi pelaku mengakui perbuatannya,” kata Firdaus. (002/Suara)